Cara duduk makan Rasulullah SAW termasuk salah satu adab yang perlu umat muslim pahami dengan baik. Bukan hanya perlu memahaminya, melainkan juga menjadikannya sebagai contoh. Umat muslim tentunya mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW jadi suri tauladan.
Baca Juga: Adab Menyimpan Al Quran, Menjaga Kesucian Kitabullah
Sudah semestinya setiap kebiasaan baiknya menjadi teladan bagi umat muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pahami bagaimana adab Nabi Muhammad SAW ketika menikmati makanannya. Berikut uraian selengkapnya.
Cara Duduk Makan Rasulullah SAW
Ibarat pepatah mengatakan adab lebih tinggi daripada ilmu. Hal ini benar adanya. Mengetahui hal itu, umat muslim perlu memahami sekaligus mempraktikkan bagaimana adab yang baik saat menikmati makanannya.
Adab tersebut tercermin dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW tidak mencoba hidangan sembari telentang atau tiduran.
Bahkan tak pula makan di tempat yang menawarkan makanan non halal. Saat menikmati menunya, Nabi Muhammad SAW juga tidak bersandar.
Alih-alih demikian, Nabi Muhammad SAW memilih duduk saat makan. Mengenai bagaimana cara duduk makan Rasulullah SAW, bisa simak penjelasan di bawah ini.
Duduk Tawadhu
Untuk duduknya sendiri, seringkali terkenal dengan istilah duduk tawadhu. Sesuai dengan namanya, hal ini memang menjadi bentuk tawadhu Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT.
Mengenai bagaimana posisinya, Nabi Muhammad SAW meletakkan pantat di atas lantai. Kemudian menegakkan dua betis kaki.
Duduk Berlutut
Saat makan, Nabi Muhammad SAW juga pernah duduk berlutut. Dengan posisi tersebut, Nabi Muhammad SAW mencontohkan duduknya seorang hamba.
Duduk Mutawarrik
Ada juga riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menikmati hidangannya dengan posisi mutawarrik di atas kedua lutut. Cara duduk makan Rasulullah SAW ini ialah meletakkan telapak kaki kiri tepat di atas telapak kaki kanan.
Nabi Muhammad SAW melakukannya bukan tanpa tujuan. Tujuannya ialah untuk menghargai makanan sekaligus menghormati orang yang ikut makan bersamanya.
Selain itu, tujuannya juga sebagai bentuk kerendahan diri terhadap Allah SWT. Hal ini memperlihatkan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki adab yang baik, termasuk saat makan sekalipun.
Tidak Duduk Bersila
Nabi Muhammad SAW seringkali sila (tawaruk) setelah menunaikan sholat. Kendati demikian, Nabi Muhammad SAW tidak sila ketika makan.
Dalam cara duduk makan ini, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tak akan menikmati hidangannya sambil bertelekan. Para ulama menafsirkan istilah bertelekan tersebut dengan sila.
Baca Juga: Adab Menasihati dalam Islam, Pakai Cara yang Bijak
Ada juga yang menafsirkan istilah ini dengan bersandar ke samping atau sisi badan. Umat muslim pun perlu mencontoh bagaimana adab Nabi Muhammad SAW tersebut.
Tidak Bersandar
Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa cara duduk makan Rasulullah SAW lainnya yaitu tidak mencoba makanannya sambil bersandar. Hal ini juga terkenal dengan istilah muttaki-an.
Istilah tersebut berarti condong saat bersandar di salah satu sisi. Namun para ulama memperselisihkan maknanya.
Ada yang menyebut pokoknya bersandar dalam bentuk apapun itu. Di satu sisi, ada yang mengatakan bersandar menggunakan tangan kiri di lantai.
Berkaitan dengan hal itu, makan sembari bersandar asalnya dari raja non Arab. Selain itu, larangan makan sembari bersandar juga menyinggung soal dunia kesehatan.
Rupanya kebiasaan buruk tersebut bisa membuat perut jadi buncit. Lain halnya dengan adab Nabi Muhammad SAW tadi. Posisi duduknya sangatlah sopan.
Tidak Sambil Tengkurap
Cara duduk makan Rasulullah SAW selanjutnya yakni tidak menikmati makanan sembari tengkurap. Hal ini tentunya juga berdampak negatif pada bidang kesehatan.
Mengonsumsi makanan dengan posisi tersebut berisiko tinggi untuk membahayakan kesehatan lambung. Hal ini karena lambung tak bisa bekerja secara optimal.
Lambung tak terbuka dengan baik saat menerima makanan karena posisinya ikut miring. Makanan pun sulit menuju lambung.
Pada akhirnya, kondisi tersebut membuat kerongkongan maupun organ telan lainnya jadi menyempit. Untuk itu, jangan sekali-kali makan sambil tengkurap karena membahayakan kesehatan.
Baca Juga: Adab Berangkat ke Masjid dan Keutamaannya
Setelah simak uraian di atas, tentu bisa mengetahui bagaimana cara duduk makan Rasulullah SAW. Umat muslim jangan hanya mengetahuinya saja, melainkan juga perlu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengikuti adab Nabi Muhammad SAW, maka hidup jadi penuh berkah. (R10/HR-Online)