Kawali, (harapanrakyat.com),- Harga beras di pasar Kawali terus mengalami kenaikan hingga 10 persen. Kenaikan itu diperkirakan akibat dampak cuaca ekstrim yang terus menghambat petani padi, dalam meningkatkan produksi.
Yeni, konsumen pasar Galuh Kawali, Jumâat (20/1), mengatakan, harga beras sudah mencapai Rp 8.300 perkilogram. Padahal sepekan sebelumnya, harga beras hanya berkisar Rp. 8 ribu.
âSebulan sebelumnya, harga beras Rp 7400. Dalam kurun waktu itu, kenaikan mencapai Rp. 9 ratus perkg,â ungkapnya.
Andreas, konsumen lain, menilai, kenaikan harga beras yang terus meroket disebabkan oleh gagalnya koordinasi antara pemerintah, bulog maupun tim koordinasi pengendalian inflasi daerah.
âHarga beras yang terus merangkak naik di tahun 2012 ini, menunjukkan koordinasi bulog dan pemerintah lamban. Untuk itu, mekanisme koordinasi harus diperbaiki agar harga beras mempunyai standar yang sama,â katanya.
Seorang konsumen yang enggan dikorankan, mengatakan, untuk mengurangi tekanan harga beras, diperlukan adanya kebijakan radikal, dimana bulog harus berperan dalam pengendalian harga. Upaya itu untuk mengatasi permaian para spekulan.
Di tempat berbeda, Ujang, pedagang beras, mengatakan, kenaikan harga beras juga disebabkan oleh naiknya harga gabah kering. Menurut dia, harga gabah perkwintal sudah mencapai Rp. 510.000.
Satu kwintal gabah kering, lanjut Ujang, paling banter menjadi 65 kg beras belum ditambah ongkos giling. Dan dia mendapat informasi, ada yang menjual beras Rp. 7200. Dia curiga, beras tersebut dioplos dengan raskin. (dji)