Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita NasionalKisah Nyata Suradji, Petani yang Bangun Jembatan dari Hasil SDSB

Kisah Nyata Suradji, Petani yang Bangun Jembatan dari Hasil SDSB

Kisah nyata yang terjadi pada Suradji, petani asal Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sepertinya tidak akan kembali terjadi. Ya, Suradji berhasil membangun jembatan dari hasil menang Sumbangan Sosial Dermawan Berhadiah atau SDSB.

Kejadian di bulan November 1991, Suradji menang jackpot setelah kupon undian judi SDSB yang ia pasang ternyata tembus. Tak main-main, hadiah dari SDSB yang ia dapatkan uang tunai mencapai Rp 1 miliar.

Baca Juga: Berantas Praktik Judi Online, Komisi I DPR RI Minta Pemerintah Libatkan Perbankan dan OJK

Sehingga dengan mendapatkan uang sebanyak itu, terlebih di tahun 1991, hidup dari petani asal Trenggalek ini berubah drastis. Bukan hanya sebagai manusia yang beruntung, namun Suradji juga menjadi orang kaya baru.

Kisah Nyata Keberuntungan dan Kepedulian Suradji

Sebagai informasi, bahwa di tahun 1991 pemerintah masih melegalkan SDSB. Pemerintah era Suharto sendiri, mulai menerapkan kebijakan Sumbangan Sosial Dermawan Berhadiah pada tahun 1989.

Jadi sebelum zamannya judi online yang kini marak di Indonesia, di era Orde Baru ternyata melegalkan yang namanya perjudian. Saat itu bukan hanya SDSB saja, ada yang namanya Porkas atau Pekan Olahraga dan Ketangkasan.

Kemudian ada juga Lotre Undian Harapan. Nah dari hasil penarikan lotre ini, penggunaannya buat membiayai sosial. Bahkan, saat itu Menteri Sosial RI membuat regulasi tentang Lotre Undian Harapan ini.

Setelah banyak masyarakat yang protes, lotre tersebut pun kemudian ditutup. Meski sudah tidak beroperasi lagi, namun pemerintah tetap mengeluarkan kebijakan serupa, yang akhirnya bernama SDSB.

Nah kisah nyata Suradji terjadi di era perjudian SDSB. Pengumuman pemenang dari undian SDSD kala itu tidak seperti sekarang yang sudah bisa online, namun melalui penyiaran di radio.

Beruntungnya, nomor SDSB yang Suradji pasang ternyata tembus. Sehingga, ia berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 1 miliar.

Baca Juga: Polisi Ungkap Peran Tersangka Kasus Mafia Judol Komdigi: Alwin Kiemas sebagai Bendahara

Sebenarnya dengan uang sebanyak itu, Suradji bisa saja membeli emas 50 kilogram. Sebab di tahun 1991, mengutip dari berbagai sumber, harga emas per gramnya hanya Rp 20 ribu saja.

Sehingga jika di-kurs-kan di tahun sekarang yang 1 gram emas mencapai Rp 1 juta, maka dengan 50 kg emas tersebut, saat ini bisa Rp 50 miliar.

Selain itu, uang yang Suradji dapatkan dari hasil SDSB ini, juga bisa untuk membeli 12 unit rumah di kawasan elit di Jakarta, seperti Pondok Indah, yang di tahun 1991 hanya Rp 80 juta saja.

Namun apa yang Suradji lakukan setelah mendapatkan SDSB malah berbeda dengan keinginan orang lain, dan ini yang menjadi kisah nyata seorang petani asal Trenggalek. Uang tunai Rp 1 miliar tersebut, malah ia gunakan untuk kepentingan warga di daerahnya.

Sukarela Bangun Jembatan dari Uang Sendiri

Kisah nyata Suradji memang patut dicontoh, meski uang yang ia dapatkan dari hasil judi yang saat itu bernama SDSB. Suradji melihat akses transportasi daerahnya masih buruk. Bahkan, warga yang ingin melintasi sungai untuk aktivitas sehari-hari, harus mempertaruhkan nyawanya.

Sebab, saat itu untuk menyeberangi sungai, warga di desanya harus menggunakan jembatan yang terbuat dari bambu dengan kondisi yang tidak layak. Sehingga tentunya taruhannya adalah nyawa.

Baca Juga: Sejarah Awal Perjudian di Indonesia, dari Zaman Belanda hingga Indonesia Merdeka

Dengan kondisi daerahnya seperti itu, Suradji pun memutuskan untuk membuat jembatan yang layak. Ia dengan sukarela menyumbangkan Rp 117 juta dari hasil menang SDSB untuk membangun jembatan.

Jembatan dengan nama SDSB tersebut, menjadi saksi dari kisah nyata Suradji yang berhasil membangun jembatan dari koceknya sendiri. (Adi/R5/HR-Online)

Cara Membuka File RAW di HP dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuka File RAW di HP dengan Mudah dan Praktis

Cara membuka file RAW di HP menjadi pertanyaan banyak pengguna yang gemar fotografi. Format RAW menyimpan lebih banyak detail daripada JPEG, sehingga sering digunakan...
Arus mudik lebaran Banjar

Arus Mudik Lebaran 2025, Dishub Kota Banjar Catat 132.764 Kendaraan Melintas Menuju Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 132.764 kendaraan yang melintas dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah selama arus mudik lebaran...
Lalu lintas padat merayap

Macet di Cikoneng, Arus Lalu Lintas Ciamis-Tasikmalaya Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Arus Lalu lintas di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis padat merayap bahkan macet di Cikoneng, Selasa (1/4/2025) malam. Polisi...
Balita kejang-kejang

Aksi Heroik Polisi Selamatkan Balita Kejang-kejang Saat Terjebak Macet di Sumedang

harapanrakyat.com,- Aksi heroik dilakukan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Sumedang, yang mengevakuasi seorang balita perempuan (4) yang mengalami kejang-kejang. Saat kejadian sedang kemacetan di...
hari kedua lebaran

Hari Kedua Lebaran, Objek Wisata Situwangi di Kawali Ciamis Masih Sepi, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki libur panjang sampai hari kedua libur lebaran idul fitri tahun 2025, objek wisata Situwangi di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat...
wisatawan terseret arus

Baru Sehari Liburan, Sudah Ada Dua Wisatawan Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

harapanrakyat.com,- Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pangandaran, bersama TNI Angkatan Laut dan juga Balawista Kabupaten Pangandaran, berhasil menyelamatkan dua wisatawan yang terseret arus...