Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Sultan Hadiwijaya, Raja Terhebat Kerajaan Pajang

Sejarah Sultan Hadiwijaya, Raja Terhebat Kerajaan Pajang

Sejarah Sultan Hadiwijaya sangat menarik untuk diulas mengingat peranannya sebagai raja yang begitu luar biasa. Sebagian besar orang sudah tidak asing mendengar nama Jaka Tingkir yang sering menjadi inspirasi dalam cerita sinetron laga di televisi. Jaka Tingkir merupakan seorang tokoh dari Kerajaan Pajang yang berubah nama menjadi Sultan Hadiwijaya setelah menjabat sebagai raja. 

Baca Juga: Kiprah Raden Tjetje Somantri, Sang Maestro Tari

Kerajaan Pajang mencapai kejayaannya di bawah pemerintahan beliau dan mengalami keruntuhan sepeninggalnya. Begitu hebat pengaruh raja pertama Kerajaan Pajang tersebut, sehingga perlu bagi kita untuk mengingat sejarah tokoh inspirasi ini.

Sejarah Sultan Hadiwijaya si Jaka Tingkir di Kerajaan Pajang

Jaka Tingkir atau biasa terkenal dengan nama Joko Tingkir adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang. Beliau memerintah pada tahun 1568 sampai 1582. Ia memperoleh gelar Sultan Hadiwijaya dan berhasil memimpin kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaannya.

Setelah memerintah selama kurang lebih 15 tahun dan menjadi salah satu tokoh raja yang berpengaruh di Pulau Jawa, perjalanannya beliau harus berhenti pada 1582.

Saat itu, terjadi peperangan antara Pajang dan juga Mataram. Setelah pulang dari pertempuran tersebut, Sultan Hadiwijaya menderita jatuh sakit dan meninggal dunia.

Asal Mula Jaka Tingkir

Sejarah Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir asal mulanya memiliki nama asli Mas Karebet. Ia cucu Andayaningrat yang merupakan pemegang kekuasaan kerajaan kuno di Boyolali. Andayaningrat juga memakai nama Jaka Bodo atau Jaka Sanagara, kabarnya masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan keluarga raja Majapahit.

Saat Mas Karebet masih di dalam kandungan, ayahnya, Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging, menggelar pertunjukan wayang dengan dalang Ki Ageng Tingkir. Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging meninggal karena terbunuh oleh Sunan Kudus setelah diduga memberontak terhadap Kerajaan Demak.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Huristak, Interaksi Budaya Dunia

Setelah Nyi Ageng Pengging meninggal akibat sakit, Mas Karebet akhirnya menjadi anak angkat Nyi Ageng Tingkir, istri Ki Ageng Tingkir. Sejak saat itu, ia terkenal dengan nama Jaka Tingkir, yang kemudian tumbuh menjadi pemuda tangguh. Guru Jaka Tingkir adalah Sunan Kalijaga dan selanjutnya Ki Ageng Selo.

Pengabdian di Kerajaan Demak

Sejarah Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir berlanjut ketika akhirnya ia mengabdi pada Kerajaan Demak tanpa memandang status aslinya. Dari situlah, Jaka Tingkir akhirnya menjadi kepala prajurit Kerajaan Demak oleh Sultan Trenggono.

Berkat jasa-jasanya yang luar biasa selama mengabdi, Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang dengan gelar Adipati Adiwijaya dan menikah dengan Ratu Mas Cempaka, yang merupakan putri Sultan Trenggono.

Sepeninggal dari Sultan Trenggono, Demak kacau akibat perebutan kekuasaan. Kekacauan ini berakhir setelah Jaka Tingkir menyingkirkan Arya Penangsang, yakni keponakan Sultan Trenggono. Arya Penangsang merupakan orang yang menyingkirkan Sunan Prawoto sebagai penerus tahta Kerajaan.

Jaka Tingkir  secara otomatis menjadi pewaris tahta Kerajaan Demak dan memindahkan ibukotanya ke Pajang. Daerah ini  terletak di perbatasan Kota Surakarta dan juga Kartasura.

Pemerintahan Hadiwijaya sebagai Sultan Pajang

Sejarah Sultan Hadiwijaya yang perlu dicatat adalah penobatan si Jaka Tingkir ini menjadi raja pertama Kerajaan Pajang pada 1568. Ia mendapat sebutan dengan gelar Sultan Hadiwijaya yang mampu mengantarkan Pajang pada puncak kejayaan. 

Karena letaknya di daerah pedalaman, Pajang bersifat agraris dan hanya mengandalkan bidang pertanian sebagai jantung ekonomi. Di bawah kepemimpinan Sultan Hadiwijaya, wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang mencapai daerah Madiun, Blora, dan Kediri.

Kematian

Sejarah Sultan Hadiwijaya mencapai puncaknya pada tahun 1582 M, saat terjadi peperangan antara Kerajaan Pajang dan juga Mataram Islam. Sepulang dari pertempuran tersebut, Sultan Hadiwijaya mengalami jatuh sakit dan menyebabkan meninggal dunia.

Ia kemudian dimakamkan di Desa Butuh, yang merupakan kampung halaman ibunya. Setelah Sultan Hadiwijaya meninggal, Pajang berangsur mengalami keruntuhan karena adanya perebutan tahta. Putranya, yaitu Pangeran Benawa dan menantu nya, Arya Pangiri saling bersaing untuk menjadi raja. 

Baca Juga: Sejarah Komik di Indonesia, Kreatifitas Anak Bangsa

Sejarah Sultan Hadiwijaya menjadi momen penting yang harus dicatat karena beliau merupakan raja pertama kerajaan Pajang yang membawanya ke puncak kejayaan. Bermula dari seorang anak asuh dan melakukan pengabdian ke Kerajaan Demak, Sultan Hadiwijaya menemukan jalan menjadi raja yang hebat di Pajang. Sejarah ini mencatatkannya sebagai tokoh sejarah yang harus menjadi panutan. (R10/HR-Online)

Inspirasi Desain Dapur Lorong, Maksimalkan Ruang dengan Gaya

Inspirasi Desain Dapur Lorong, Maksimalkan Ruang dengan Gaya

Menentukan desain dapur lorong di ruangan yang sempit memang tidak semudah mendesain ruang biasa. Ukuran mungil dan bentuknya yang cenderung memanjang ini memberikan tantangan...
Usaha Parfum Refill, Peluang dan Persiapan yang Dilakukan

Usaha Parfum Refill, Peluang dan Persiapan yang Dilakukan

Usaha parfum refill memang bisa menjadi peluang yang menguntungkan meskipun mungkin belum terlalu populer. Padahal, ide usaha ini memiliki potensi yang cukup besar. Banyak...
PT Lite Bag Indonesia Kirim Perdana Tas Wanita Buatan Majalengka ke Spanyol

PT Lite Bag Indonesia Kirim Perdana 17.644 Tas Wanita Buatan Majalengka ke Spanyol

harapanrakyat.com,- PT Lite Bag Indonesia mencatat sejarah dengan mengirimkan ekspor perdana 17.644 tas wanita buatan Majalengka, Jawa Barat ke Spanyol. Pengiriman ini memiliki nilai...
Pengendara Sepeda Listrik di Sumedang Terjaring Operasi Keselamatan Lodaya 2025

Sejumlah Pengendara Sepeda Listrik di Sumedang Terjaring Operasi Keselamatan Lodaya 2025

harapanrakyat.com,- Sejumlah pengendara sepeda listrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terjaring razia saat Operasi Keselamatan Lodaya 2025. Razia oleh Satlantas Polres Sumedang tersebut berlangsung...
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai Berjalan di Seluruh Puskesmas Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi masyarakat yang berulang tahun, mulai berjalan di seluruh puskesmas di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat. Launching program...
Profil Okan Kornelius, Minta Maaf ke Anak atas Kejadian Masa Lalu

Profil Okan Kornelius, Minta Maaf ke Anak atas Kejadian Masa Lalu

Profil Okan Kornelius kembali jadi sorotan. Okan Kornelius tidak dapat menyembunyikan emosinya saat membicarakan putra tercintanya, Jaden. Baru-baru ini, pria berusia 45 tahun itu...