Para pengunjung tengah menyebrangi sebuah jembatan yang ada di kawasan hutan Mangrove, di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Entang SR/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Meski baru satu minggu dibuka untuk umum, kawasan restorasi dan pembelajaran Mangrove (PRPM) di Dusun Sanghyang Kalang, Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhir-akhir ini banyak dikunjungi wisatawan lokal.
Untuk bisa sampai ke kawasan tersebut ada dua pilihan, pertama melalui jalur darat, dimana pengunjung harus masuk dari gerbang objek wisata Pantai Batu Hiu. Sedangkan, alternatif kedua, pengunjung dapat masuk melalui kawasan Bandaran Nusawiru dengan menggunakan perahu pesiar, tarifnya hanya Rp.10.000/orang.
Ketua Pengelola PRPM dari kelompok Rancage, Dede Suherman, ketika ditemui HR Online, Rabu (16/12/2015), mengatakan, untuk masuk ke kawasan hutan Mangrove, saat ini pengunjung hanya dikenakan tarif seikhlasnya. Dana tersebut digunakan untuk operasional pemeliharan kawasan.
“Kawasan eko wisata ini selain salah satu bentuk upaya untuk melestarikan lingkungan dan membudidayakan hutan bakau, juga dapat menambah wawasan dan sarana edukasi bagi para pengunjung,” katanya.
Dede menyebutkan, rata-rata pengunjung yang datang adalah kalangan remaja. Tujuannya beragam, ada yang sekedar ingin berfoto sambil melihat keindahan alam sekitar, dan ada pula yang bertujuan untuk menyegarkan pikiran serta menghilangkan rasa penat dari rutinisas kerja.
Yanti (19), seorang pengunjung asal Parigi, mengaku, berwisata ke kawasan hutan Mangrove ini karena tempatnya dekat, transportasinya murah, serta kondisi alamnya menawarkan pemandangan yang eksotis.
“Hutan Mangrove ini alamnya masih asri dan udaranya sangat sejuk. Selain itu, kami juga ingin berfoto di kawasan hutan Mangrove ini,” ucapnya. (Ntang/R3/HR-Online)