harapanrakyat.com,- Troli Menari (Kontrol Hipertensi dengan Mentimun dan Seledri) merupakan inovasi mahasiswa Unsil (Universitas Siliwangi) Tasikmalaya Prodi Kesehatan Masyarakat, saat melakukan PBL (Praktek Belajar Lapangan) di Kota Banjar, Jawa Barat.
Inovasi tersebut berupa minuman yang terbuat dari ekstrak mentimun dan seledri, dicampur dengan bahan alami lainnya.
Ketua Kelompok PBL Aquilavigor, Yolanda Priasti Irchamnii, mengatakan, inovasi ini muncul setelah mahasiswa melakukan PBL I dan penelitian di masyarakat Dusun Cigadung, RW 03, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, sejak tanggal 3-31 Juli 2024 lalu.
Para mahasiswa Unsil Tasikmalaya itu menemukan bahwa hipertensi dan tekanan darah tinggi merupakan masalah yang paling banyak di daerah tersebut.
Pantauan harapanrakyat.com di lapangan, pada kegiatan PBL II, mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat itu mengadakan pertemuan dengan masyarakat dan kepala desa di ruang rapat II Kantor Desa Karyamukti, Kamis (23/1/2025).
Baca Juga: Penasihat Khusus Presiden Prabowo Datang ke Unsil Tasikmalaya, Ada Apa?
Inovasi Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Saat PBL di Karyamukti Kota Banjar
Dalam kegiatannya itu, para mahasiswa Universitas Siliwangi Prodi Kesehatan Masyarakat meluncurkan produk dari program mereka, yaitu minuman Troli Menari. Serta menyerahkan bibit mentimun dan seledri secara simbolis kepada kepala desa setempat.
Masyarakat yang hadir pun diberikan minuman Troli Menari, bibit tanaman, dan brosur tentang cara membuat produk tersebut agar bisa dipraktekan di rumah masing-masing.
Yolanda Priasti Irchamnii, mengatakan, PBL II dilakukan sebagai tindak lanjut dari PBL I di Dusun Cigadung yang menunjukkan hipertensi sebagai penyakit dominan. Para mahasiswa pun menciptakan inovasi minuman yang dinamakan Troli Menari.
“Hasil dari data yang kami kumpulkan di Dusun Cigadung menunjukkan hipertensi adalah penyakit paling banyak ditemukan di daerah tersebut. Kami melakukan intervensi dengan menciptakan inovasi minuman ini untuk membantu para penderita hipertensi mengontrol tekanan darah mereka,” terang Yolanda.
Ia juga menjelaskan, produk Troli Menari hasil inovasi mahasiswa Unsil ini tidak dijual. Namun, para mahasiswa Unsil Prodi Kesmas mengedukasi masyarakat melalui brosur dan edukasi tentang cara membuat minuman tersebut secara mandiri.
Pihaknya juga menyediakan bibit mentimun dan seledri agar masyarakat dapat menanam dan mengkonsumsi hasil tanamannya sendiri.
“Untuk dijual belum. Kami lebih fokus pada edukasi kepada masyarakat mengenai cara membuat minuman ini secara mandiri. Kami juga menyediakan bibit mentimun dan seledri agar mereka dapat mengkonsumsi hasil tanaman mereka sendiri,” kata Yolanda.
Baca Juga: Mahasiswa Unsil Ajari Warga Kota Banjar Jurus Penyubur Tanaman
PBL Kegiatan Wajib Mahasiswa Prodi Kesmas
Dalam kesempatan itu, dosen Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Siliwangi, Andy Muharry, menjelaskan, praktek belajar lapangan adalah kegiatan wajib bagi mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat. Tujuan untuk melatih mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Kegiatan ini terdiri dari dua tahap, yaitu PBL I dan PBL II, dengan harapan masyarakat dapat merasakan manfaat dari program yang dijalankan. Begitu pula mahasiswa dapat menerapkan ilmu mereka secara praktis.
“Pada PBL I, mahasiswa menemukan banyak kasus hipertensi di Desa Karyamukti. Sebagai tindak lanjut, mereka membuat jus seledri dan mentimun melalui program partisipatif. Mengajak masyarakat mencari solusi bersama. Harapannya masyarakat dapat memanfaatkan hasil inovasi mahasiswa Unsil ini secara mandiri, sehingga kasus hipertensi berkurang,” jelas Andy Muharry.
Harapan Kades Karyamukti dari PBL Mahasiswa Unsil Tasikmalaya
Baca Juga: Mahasiswa di Banjar Bikin Minuman Penangkal Hipertensi dari Kunyit, Ini Khasiatnya
Sementara itu, Kepala Desa Karyamukti, Fikri Aditya, mengucapkan terima kasih atas kedatangan mahasiswa Unsil Tasikmalaya yang telah melaksanakan kegiatan PBL di wilayahnya.
Fikri tidak menyangka hipertensi dan tekanan darah tinggi merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di daerahnya. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, masalah tersebut bisa lebih teratasi dan berkurang.
“Terima kasih kepada mahasiswa Unsil yang telah melakukan praktek belajar lapangan di desa kami. Saya tidak menyangka hipertensi dan darah tinggi menjadi masalah utama di sini. Semoga kegiatan ini bisa membantu mengurangi masalah tersebut,” ucap Fikri.
Diketahui bahwa kegiatan PBL II tersebut dilaksanakan sejak Rabu, 8 Januari dan akan berakhir pada tanggal 30 Januari 2025. (Ala/R3/HR-Online/Editor: Eva)