harapanrakyat.com,- Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini sedang berperang dengan para kartel pil haram. Selain aparat gabungan, tindakan pembongkaran paksa tempat fasilitas transaksi pil koplo itu pun harus melibatkan kaum emak-emak, karena geram akan ulah pengedar yang menjual barang haram tersebut kepada anak-anak dan pelajar.
Beberapa hari terakhir di Garut, banyak kedai kopi maupun warung remang yang dibongkar paksa oleh warga dan aparat gabungan.
Tindakan itu tentu bukan tanpa sebab, karena memang, warung maupun kedai yang mereka ratakan dengan tanah lantaran hanya kedok yang menjadi lokasi transaksi butiran obat memabukkan.
Kesalnya masyarakat, terutama kaum emak-emak terhadap keberadaan warung remang dan modus kedai kopi karena sasaran konsumennya adalah anak di bawah umur, sekaligus pelajar. Tentu hal ini bisa merusak pola pikir anak-anak sebagai penerus bangsa.
“Membongkar warung ini karena mereka menduga sebagai fasilitas transaksi barang tersebut. Kita imbau kepada masyarakat untuk memberi informasi dan membantu mencegah peredaran, bukan memberi fasilitas kepada mereka,” tegas AKP Usep, Kapolsek Banyuresmi, Senin (20/1/2025).
Sebelumnya emak-emak menyerang kedai kopi di wilayah Muara Sanding, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota.
Bahkan, saat itu mereka berhasil mengamankan 2 orang pria terduga penjual pil haram. Tak hanya itu, warga juga menemukan banyak barang bukti butiran pil haram di laci meja yang tertutup kopi kemasan.
Sementara itu, dugaan pengedar kecil pil haram ini karena mendapatkan pasokan dari bandar. Sehingga butuh keterlibatan seluruh pihak tanpa terkecuali ketegasan aparat penegak hukum untuk memberantas peredaran obat haram yang menyasar para pelajar di Garut. (Pikpik/R6/HR-Online)