harapanrakyat.com,- Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, H Nanang Permana MH, melaksanakan penanaman benih padi di ember/polybag program Gerakan Nanam Padi (GNP) Kwartir Ranting Kecamatan Tambaksari Rabu (15/1/2024).
Penanaman benih padi tersebut dilakukan usai Nanang menghadiri pelantikan pembina pramuka lulusan KMD tahun 2024 di Aula PGRI Tambaksari.
Pada kesempatan itu, H Nanang Permana menyebut, benih padi yang ditanam Kwaran Pramuka Tambaksari, nanti hasil panennya akan dibagikan ke sekolah-sekolah yang ada di Tambaksari sebagai benih.
Lanjutnya, benih padi yang ditanam ini adalah MSP 3, jenis inbrida, sehingga padi yang dipanen bisa langsung menjadi benih lagi. Beda dengan padi hibrida, yang tidak bisa dibenihkan lagi.
“Padi yang ditanam sekarang ini, nanti benihnya untuk praktek para penggalang, penegak atau gerakan pramuka di setiap pangkalan, baik pangkalan SD, MI, SMP, MTs dan SMA/MA. Agar anak-anak kita, peserta didik pramuka bisa menanam padi,” ujar Nanang.
Baca juga: Pesan Nanang Permana Saat Pelantikan Lulusan KMD Kwaran Tambaksari Ciamis
Mengapa anak-anak mesti belajar menanam padi. Nanang menjelaskan jika padi merupakan sumber pokok makanan utama bagi manusia.
Sehingga, penting sekali generasi penerus bisa bertani untuk memenuhi kebutuhannya kelak. “Anak-anak harus mampu menanam padi dan diberi pengetahuan cara menanam dan merawat. Sehingga kelak, mereka tidak harus membeli beras. Tapi makan dari hasil menanam sendiri tidak bergantung ke orang lain. Itulah tujuan pramuka, yakni mendidik agar menjadi mandiri,” papar Nanang.
Lanjut Nanang Permana, menanam padi tidak harus di sawah atau di lahan luas berair. Di halaman rumah menggunakan ember bekas atau polybag juga bisa.
“Program GNP ini tujuannya ke sana. Kita sedang mendidik bagaimana agar pramuka mandiri, bagaimana kelak kita makan dari padi yang ditanam di halaman rumah sendiri,” jelasnya.
“Padi itu bukan tanaman air, bisa ditanam di darat. Kami mah orang sunda, karuhun sunda mah teu pernah ngajarkeun melak pare di sawah. Tapi di huma, di darat, tidak butuh irigasi dan bendungan,” pungkasnya. (R8/HR Online/Editor Jujang)