harapanrakyat.com – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meminta Satpol PP maupun Saber Pungli untuk menyisir objek dan jalur wisata di masa libur Nataru.
Baca Juga : Terdakwa Pungli Rutan KPK Takut Keselamatan Keluarga jika Menolak: Mereka Bukan Orang Sembarangan!
Sebab, di masa libur Nataru 2025 ini, Bey mendapat sejumlah laporan serta kejadian pungutan liar (pungli) tarif parkir hingga adanya kekerasan fisik terhadap wisatawan. Dua peristiwa itu terjadi di kawasan puncak Kabupaten Bogor dan Kota Bandung.
“Saya sudah perintahkan personel Satpol PP dan Saber Pungli Jawa Barat untuk menyebar ke titik-titik rawan. Seperti di kawasan Puncak dan areal wisata di Bandung Raya,” kata Bey Kamis (26/12/2024).
Bey tak ingin kejadian di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor itu terulang kembali di kemudian hari. Oleh karena itu, Bey meminta Satpol PP dan Saber Pungli Jawa Barat segera menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Personel Satpol PP dan Saber Pungli harus memberi kenyamanan pada wisatawan yang berlibur. Lalu mencegah oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pungli,” ucapnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang sedang berwisata agar tidak segan meminta informasi kepada pihak terkait mengenai jalur alternatif, kantong parkir beserta tarifnya. Tak lupa, Bey pun meminta maaf kepada para wisatawan atas kejadian tersebut.
“Atas nama Pemprov Barat, kami meminta maaf atas insiden yang menyebabkan ketidaknyamanan wisatawan,” ujarnya.
Baca Juga : Sidang Kasus Pungli Rutan, Beberkan Tahanan KPK Bayar Rp 20 Juta
Sebagai informasi, pada Minggu (22/12/2024) seorang pemandu jalur alternatif di Cisarua, Kabupaten Bogor meminta uang senilai Rp 850.000. Uang itu untuk jasa pengantaran jalan memakai motor menuju SPBU Tugu.
Kemudian, terdapat kejadian pemukulan oleh tiga orang pelaku terhadap wisatawan di jalur alternatif Puncak, Megamendung, Bogor.
Selain itu, Saber Pungli mengamankan sejumlah juru parkir liar yang menerapkan getok harga pada wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung, kemarin. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)