Darmono (35) dan Tugiono (34), pelaku curanmor di Kota Banjar, yang berhasil diringkus Polresta Banjar. Photo : Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Darmono (35) warga Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, salahsatu tersangka pencurian sepeda motor (curanmor) di Kota Banjar, mengaku ketagihan melakukan curanmor, karena selalu lancar dalam melakukan aksinya.
Darmono pun mengaku menyesali perbuatannya. Dia mengatakan, melakukan curanmor karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. [ Baca juga : Polresta Banjar Berhasil Ringkus Dua Sindikat Curanmor ]
“Saya menyesal banget, dan saya kapok,” ucapnya kepada HR Online, Kamis (12/11/2015) pagi tadi.
Darmono menuturkan, di tahun 2013 sampai 2014, dirinya kerja sebagai pembuat arang batok dari tempurung kelapa, dan menjualnya ke warung-warung di Kota Banjar. Saat itu, dia mengontrak di wilayah Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar.
“Karena tak kunjung sukses dalam bekerja, akhirnya saya ‘banting setir’ jadi pencuri spesialis sepeda motor diberbagai tempat di wilayah Kota Banjar,” akunya kepada HR Online.
Diakuinya, sepeda motor hasil curian tersebut dijual dengan harga paling murah 900 ribu rupiah, dan paling mahal 3 juta rupiah. Dia menjual hasil curiannya itu ke wilayah Lumbir Jawa Tengah, Semarang, dan Cilacap Jawa Tengah.
“Saya menjual tergantung barangnya, kalau masih bagus ya 3 juta rupiah, kalau jelek ya saya jual 900 ribu rupiah,” ujarnya. (Hermanto/R5/HR-Online)