harapanrakyat.com,- Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Banjar, Jawa Barat, membentuk komunitas ekonomi kreatif para pelaku usaha, Kamis (12/12/2024). Tujuannya untuk memudahkan mereka agar mendapatkan akses pengembangan usaha.
Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Banjar, Maya Dewi, mengatakan, dalam pembentukan tersebut diikuti oleh 50 peserta pelaku ekonomi kreatif di Kota Banjar.
Lanjutnya menjelaskan, nantinya komunitas ekonomi kreatif ini menjadi wadah untuk menggali potensi kreativitas, serta pengembangan produk-produk ekonomi kreatif sesuai kebutuhan pasar.
Menurutnya, baik UMK maupun Ekraf memiliki kontribusi yang sama. Terutama dalam perekonomian, yaitu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini baru persiapan pembentukan, ada beberapa ekraf bidang fashion, kriya dan kuliner,” kata Maya kepada harapanrakyat.com, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga: Jelajah Kereta Wisata, Disporapar Kota Banjar Bentuk Paket Wisata Terintegrasi dengan Stasiun
Pembentukan Komunitas Ekonomi Kreatif di Kota Banjar untuk Permudah Koordinasi
Ia pun menegaskan bahwa, pembentukan komunitas tersebut bukan berarti memisahkan UMKM yang selama ini sudah berjalan. Tetapi untuk memudahkan koordinasi.
Dengan adanya wadah ini diharapkan nantinya dapat membantu para pelaku ekonomi kreatif dalam akses permodalan, meningkatkan skill dan pengembangan pasar.
Selain itu, juga mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
“Sekarang masih pembentukan. Setelah ini nanti dari temen-temen Ekraf yang akan membuat roadmap program untuk peningkatan perekonomian,” terang Maya.
Sementara itu, Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparbud Jawa Barat, Rispiaga, mengatakan, saat ini dari 27 kabupaten/kota di Jabar sudah terbentuk 22 komunitas ekonomi kreatif.
Pihaknya menyambut positif pembentukan komunitas tersebut, karena akan memperkuat sistem ekonomi kreatif di daerah. Apalagi ekonomi kreatif sekarang ini tengah menjadi konsentrasi pemerintah.
“Berdasarkan data yang ada sekarang sudah ada 22 komunitas ekraf. Kalau di Kota Banjar ini terbentuk maka jumlahnya menjadi 23 komunitas. Rata-rata masih di subsektor kriya fashion dan kuliner,” kata Rispiaga. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)