Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti, mengaku menyukai ikan tawar khas Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Menurutnya, sekitar 30 tahun silam, apabila dirinya berangkat ke Banjar, pasti mampir ke warung nasi Bu Eha yang berada di pusat kota Kecamatan Padaherang.
“Dulu saya sering bolak balik Pangandaran- Banjar, hampir setiap hari. Kalau memilih tempat makan saat di perjalanan, pasti saya pilih warung nasi Bu Eha di Padaherang ini. Karena di warung itu terdapat berbagai masakan ikan tawar yang sangat enak. Memang ikan tawar asli Padaherang dari dulu sudah terkenal,” katanya, saat berkunjung ke Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jum’at (06/10/2015). [Baca juga: Menteri Susi Tebar 295 Ribu Benih Ikan di Padaherang Pangandaran]
Namun, kata Susi, kondisi saat itu berbeda dengan sekarang. Ikan tawar Padaherang yang dulu terkenal kini sudah pudar. “Makanya, saya datang ke sini ingin mengembalikan lagi Padaherang seperti dulu yang memiliki banyak ikan tawar. Saya akan tebar sebanyak 295.000 bibit ikan di Sungai Ciseel,” katanya.
Susi pun meminta masyarakat Padaherang tidak sembarang menangkap ikan di sungai Ciseel apabila sudah diteber benih ikan. Menurutnya, masyarakat hanya bisa mengambil ikan yang sudah besar. Sementara ikan-ikan kecil biarkan tumbuh menjadi besar dulu. “ Saya minta jangan serakah, ikan kecil-kecil jangan ditangkap. Sabar dulu dalam beberapa bulan, tunggu benih-benih ikan itu menjadi ikan besar. Saya juga minta cara tangkapnya yang baik, jangan pakai setrum apalagi pakai racun portas,” katanya.
Susi mengatakan dengan adanya penebaran benih ikan di Sungai Ciseel diharapkan dapat membantu peningkatan gizi dan peningkatan mata pencaharian masyarakat. “ Kalau dari 295.000 benih ikan mati setengahnya saja, berarti masih ada 140 ribu ikan besar yang siap panen. Jangan lupa, kalau ikannya sudah besar, panggil saya lagi ya. Kalau program ini nanti berhasil, saya akan tambah lagi benihnya,” ujarnya.
Susi juga mengatakan pihaknya sengaja memberikan bantuan escavator untuk melakukan pengerukan sungai yang kini sudah dangkal. “ Saya minta ada gotong royong dari warga untuk mengeruk sungai yang dangkal ini. Kalau masyarakat disini mau gotong royong, saya akan kasih bantuan sebesar Rp. 50 juta dari uang pribadi untuk membantu ongkos bahan bakar eskavator,” ujarnya. (Mad/R2/HR-Online)