Kawasan Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) Batukaras. Photo : Asep Kartiwa/ HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Setelah muncul kabar bahwa dua objek wisata di Kabupaten Pangandaran, yakni pantai Batukaras Cijulang dan pantai Madasari Cimerak dilirik oleh dua investor besar asal Jakarta, tampaknya terus menuai pro dan kontra di masyarakat Pangandaran.
Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) batukaras, Dede Hadi, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan, pihaknya sudah mendengar rencana masuknya investor atau pihak ketiga ke ODTW Batukaras.
Dede menegaskan bahwa di kawasan ODTW Batukaras tidak hanya sektor wisata saja, tetapi juga ada sektor lain yang selama ini menjadi mata pencaharian masyarakat. Diantaranya seperti nelayan, petani dan lainnya.
“Menanggapi niat investor, pada prinsipnya kami ingin mengetahui terlebih dahulu apa yang nanti akan dikerjasamakan antara pemerintah, investor dan masyarakat. Termasuk soal apa saja yang akan dikelola,” katanya.
Dede pun mengaku khawatir bila kerjasama antara masyarakat dan investor tidak terbangun. Bisa jadi, masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk menjalani usaha, sepertihalnya yang terjadi pada wisata Ancol Jakarta.
Menurut Hadi, masyarakat yang terdapat di ODTW Batukaras harus dilibatkan dalam musyarawah sebelum rencana keterlibatan investor dalam pengelolaan Batukaras direalisasikan
“Investor atau pihak ketiga harus mensosialisasikan terlebih dahulu mengenai konsep pengelolaan Batukaras kedepannya mau seperti apa. Kami tidak mau jadi penonton di daerah sendiri. Untuk itu, kami akan segera menggelar musyawarah dengan para tokoh dan warga membahas soal ini,” katanya.
Sebaliknya, Ketua Kompepar Kabupaten Pangandaran, Edi Rusmiadi, ketika ditemui Koran HR, sepekan yang lalu, mengaku, pihaknya siap menyambut datangnya investor ke Pangandaran. Pihaknya justru menghimbau Kompepar yang terdapat di ODTW harus sudah memiliki konsep perencanaan tersendiri.
Hanya saja, Edi berpesan agar investor tetap melibatkan masyarakat lokal, mulai dari tahap perencanaan sampai pada pengelolaan. Selain itu, investor juga haru mengakomodasi dan mengkombinasikan perencanaan yang diusulkan dari masyarakat lokal.
“Yang jelas, dari sisi manajerial tentu akan dikelola pihak ketiga. Paling tidak warga lokal akan menjadi bagian dari kerjasama sejak awal atau sejak perencanaan. Kami sepakat investor masuk karena jika dikelola oleh sendiri tidak akan maksimal, begitu juga bila dikelola Pemkab, ya seperti itu-itu saja,” katanya. (Askar/Koran-HR)