harapanrakyat.com,- Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki memakan lebih banyak korban jiwa. Gunung yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut meletus pada Minggu (3/11/2024) pukul 24.00 WITA kemarin.
Bencana tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ketua Komisi Pembangunan Sosial Ekonomi (K- PSE) Keuskupan Larantuka, RD Fransiskus Xaverius Pey Hurin, Pr, pada Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi di NTT, 5 Ribu Warga Mengungsi
Selain banyaknya korban hilang, BNPB memastikan sedikitnya terdapat 10 korban jiwa.
Namun yang mengenaskan, di antara korban jiwa tersebut ada anak-anak. Selain itu masih ada korban yang belum terevakuasi dan masih tertimbun reruntuhan.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Memakan Korban Jiwa 10 Orang
Fransiskus menyebut, letusan terjadi sekitar pukul 12 tengah malam. Saat itu letusan sudah sangat besar dan melontarkan bebatuan serta larva pijar. Sejumlah bangunan, termasuk rumah dan sekolah dikabarkan terbakar.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, bahwa sedikitnya 10.295 jiwa atau 2.734 KK terdampak letusan Gunung Lewotobi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (4/11/2024) menyebut, daerah yang terdampak antara lain enam desa di Kecamatan Wulanggitang. Selain itu juga, empat desa di Kecamatan Ile Bura.
“Sedangkan empat desa di Kecamatan Titehena juga dipastikan terpengaruh,” katanya.
Sementara untuk korban jiwa akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, BNPB melaporkan terdapat 10 orang tewas.
Hingga saat ini baru 9 korban berhasil dievakuasi, sedangkan 1 korban masih tertimbun reruntuhan. BNPB masih menunggu personel terkait untuk melanjutkan proses evakuasi.
Abdul Muhari menyampaikan, BNPB akan melakukan identifikasi kepada korban. Dimana salah satunya adalah anak-anak.
Hingga saat ini, BNPB masih melanjutkan pencarian dan evakuasi korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Untuk itu BNPB mengimbau, agar masyarakat untuk melaporkan bila ada warga atau anggota keluarga yang hilang.
Baca Juga: Korban Gunung Marapi Sumbar, Tim Gabungan Berhasil Identifikasi 10 Jenazah
Sedangkan untuk proses evakuasi dan pencarian korban hilang, BNPB bekerja sama dengan tim SAR.
Selain itu, Abdul juga menjelaskan proses pengungsian warga yang terdampak masih terus berjalan.
Warga dapat mengungsi ke Desa Dulupali dan Desa Lewolaga. Dan Pemerintah Lewolaga sudah menyiapkan gedung sekolah untuk tempat pengungsian bagi para korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)