harapanrakyat.com,- Debat publik pertama untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat membahas topik defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp411 miliar.
Debat yang dilaksanakan di Hotel Pantai Indah Pangandaran, Rabu (30/10/2024) siang, tersebut dimanfaatkan kedua pasangan calon (paslon) untuk saling beradu gagasan. Termasuk gagasan untuk mengatasi defisit anggaran di Kabupaten Pangandaran.
Kedua paslon memiliki gagasan yang berbeda dalam strategi menyelesaikan defisit anggaran.
Pasangan nomor urut 1 Citra Ino menyampaikan dalam menyelesaikan defisit anggaran tetap harus melakukan pinjaman. Hal itu karena ada utang jangka pendek yang harus dibayar, tidak mungkin mengandalkan bantuan dari provinsi dan pusat.
“Tidak mungkin, intinya tetap harus melakukan pinjaman,” kata Hj. Citra Pitriyami.
Baca Juga: Hati-Hati Banyak Material Pasir Berceceran di Jalan Pangandaran
Sementara pasangan nomor urut 2 H Ujang Endin Indrawan dan H Dadang Solihat menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan pinjaman lain hanya untuk membayar utang.
“Skema penyelesaian utang, saya tidak akan meminjam untuk bayar utang, tetapi akan evaluasi utang untuk apa saja. Apa utang wajib apa tidak wajib, kita bayar utang dengan APBD mencicil utang 4-5 tahun selesai,” kata Ujang Endin Indrawan.
Strategi lainnya untuk membayar utang adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian belanja operasional dikurangi. Sementara untuk pembangunan, Pemkab bisa meminta bantuan pemerintah pusat dan provinsi.
“Kita tidak lagi mewariskan utang kepada pemerintah yang baru tidak boleh ada beban, Pembangunan yang lain permohonan bantuan pusat dan provinsi juga pembiayaan alternatif lain CSR pemanfaatan aset,” papar Ujang Endin Indrawan.
Sementara H Dadang Solihat mengatakan, ia akan melihat fakta di lapangan. Selain itu, ia juga akan melakukan evaluasi.
“Defisit anggaran perlu optimalisasi pendapatan. Ada ekstensifikasi dan intensifikasi selain pajak retribusi, ada CSR, BUMD kita BKPD berikan modal supaya bisa berkembang dengan baik sehingga surplus APBD. Kami optimis, karena konsep kita menyelesaikan masalah tanpa masalah. Pinjam mah gampang, membayarnya yang susah,” katanya.
Komentar Jeje Wiradinata terkait Jawaban Paslon di Debat Publik Pertama Pilkada Pangandaran
Sementara Jeje Wiradinata yang mewakili pasangan Citra Pitriyami dan H Ino Darsono mengatakan, meskipun Citra Pitriyami bukan Wakil Bupati bukan pejabat pemerintahan tetapi ia memahami defisit anggaran.
“Tidak mungkin kalau tidak pinjam, utang harus dibayar tahun anggaran, dan hutang yang bisa dibuat skema lebih luas,” kata Jeje.
Jeje mengatakan, pinjaman wajib dibayar dan tidak bisa menunggu bantuan dari pemerintah pusat. Serta tidak cukup apabila hanya melakukan efisiensi anggaran saja.
“Skema pinjaman pasangan Citra Pitriyami dan H Ino Darsono yakni utang lunas, APBD sehat dan program berjalan. Caranya utang jangka pendek ini menjadi jangka panjang Rp 200 miliar, jangka panjang poin ketiga bisa dibuat 5 tahun 132 milyar, 5 tahun 26 milyar, maka harus utang. Kayaknya pasangan nomor 2 tidak paham tentang itu, ada utang jangka pendek dan jangka panjang,” jelas Jeje.
Baca Juga: Logistik Surat Suara untuk Pilkada Pangandaran Telah Sampai di Gudang KPU
Masih dikatakan Jeje Wiradinata, dirinya melihat pasangan Citra Pitriyami dan H Ino Darsono paham betul dalam menyelesaikan defisit anggaran.
“Rakyat silahkan lihat pasangan nomor 1 punya konsep menyelesaikan defisit dengan jelas. Pasangan nomor 1 lebih bagus dari pasangan nomor 2 itu yang saya lihat,” katanya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)