harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bappelitbangda) Kota Banjar menyebut jumlah angka kemiskinan ekstrim pada tahun 2024 mengalami penurunan.
Baca Juga: Pemkot Banjar Siapkan Hunian Baru dan Layak untuk Keluarga yang Hidup di Tepi Hutan Tanpa Listrik
Tak hanya itu, warga dengan kategori miskin ekstrem di Kota Banjar pada tahun ini juga disebut menurun drastis, dari 17 ribu jiwa menjadi hanya puluhan jiwa saja.
Warga kategori miskin ekstrem adalah warga yang pengeluaran per kapita-nya berada di bawah garis kemiskinannya. Adapun garis kemiskinan di Kota Banjar pada tahun 2024 yaitu Rp 438 ribu per kapita per bulan.
Data kemiskinan itu disampaikan Kepala Bappelitbangda Kota Banjar Andi Bastian kepada wartawan, usai rapat koordinasi percepatan penurunan kemiskinan di Kota Banjar tahun 2024, Rabu (30/10/2024).
Andi mengatakan, persentase penduduk miskin di Kota Banjar pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,5 persen dari jumlah penduduk atau 11.160 jiwa.
Jumlah penduduk miskin tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada saat tahun 2023. Pada periode tersebut angka kemiskinan sebesar 6,1 persen atau mencapai 11.600 jiwa.
Data kemiskinan itu bersumber dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK.
“Angka kemiskinan kita turun dari 6,1 persen pada tahun 2023, menjadi 5,5 persen atau 11.160 jiwa pada tahun ini,” terang Andi Bastian.
Baca Juga: Validasi Data Kemiskinan, Bappeda Kota Banjar Akan Lakukan Sensus
Angka Kemiskinan Ekstrim di Kota Banjar Tahun 2024 Turun Drastis
Selain jumlah kemiskinan, warga dengan kategori kemiskinan ekstrem di tahun 2024 juga menurun jika dibandingkan dengan data tahun 2023.
Jumlah kemiskinan ekstrem pada tahun 2023 mencapai 17 ribu jiwa, sedangkan tahun 2024 kemiskinan ekstrem menjadi 87 jiwa atau 0,04 persen.
Andi Bastian menjelaskan, adapun kemiskinan ekstrim yaitu masyarakat dengan jumlah pengeluaran kurang dari Rp 438 ribu per bulan per kapita.
“Setelah pendataan ulang, angka kemiskinan ekstrim yang 87 jiwa itu juga sudah berkurang menjadi 77 jiwa, karena sebagian pindah penduduk. Ini yang akan kita lakukan penanganan,” katanya.
Upaya untuk mengurangi jumlah penduduk yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tersebut di antaranya melalui bantuan sosial. Baik itu bantuan tunai maupun pangan atau beras.
Kemudian, untuk sumber bantuannya bisa dari pemerintah pusat, daerah, kerjasama dengan Baznas. Serta menggandeng para agnia untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Potret Kemiskinan di Kota Banjar, Ternyata Angkanya Mencapai 11.660 Jiwa
“Intervensi dari pemerintah dengan bantuan mendapatkan bantuan pangan beras 10 kilogram, atau bantuan tunai. Ini yang harus kita tindak lanjuti agar tahun 2024 ini kita zero kemiskinan ekstrem,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)