Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Jumlah penyuluh perikanan di wilayah Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, minim. Hal itu ditengarai menjadi salah satu penyebab para petani ikan mengalami kerugian. Pasalnya, para petani ikan tidak mendapat bantuan penyuluhan mengenai strategi budidaya, pemasaran serta trik menghadapi kirisis dari penyuluh.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Purwadadi, H. Jayusman, SP., ketika ditemui Koran HR, Minggu lalu, membenarkan kekurangan jumlah petugas penyuluh perikanan di wilayah tersebut.
“Saat ini, petugas penyuluh perikanan untuk wilayah Kecamatan Lakbok dan Purwadadi ditangani oleh satu orang. Idelanya memang satu kecamatan satu orang, bahkan lebih. Dan faktanya, jumlah petani ikan di Purwadadi sangat banyak,” katanya.
Jayusman menjelaskan, sektor perikanan merupakan sumber kehidupan bagi petani. Untuk itu, perlu ada penambahan jumlah petugas penyuluh perikanan sebanyak dua sampai tiga orang di Purwadadi.
Menurut Jayusman, untuk mencapai keberhasilan, petani ikan harus mendapat pelatihan tentang tata cara memelihara dan budidaya ikan yang baik. “Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Ciamis mendengar kesulitan yang sekarang dialami para petani ikan Purwadadi,” ucapnya.
Dede, Petani Ikan asal RT 01 RW 01, Dusun Sukaharja, Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, mengaku belajar melakukan budidaya ikan secara otodidak. Di juga mengakui, akibat kurang memahami benar cara membudidayakan ikan, hasil panen selalu kurang maksimal.
“Saya juga tidak tahu apa penyebabnya, kenapa kali ini ikan yang ada di kolam hampir mati semuanya. Baiknya, petugas penyuluh perikanan ditambah agar semua petani ikan tersentuh,” ucapnya.
Ketua Asosiasi Petani Ikan Kecamatan Lakbok, Deni Suganda, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengaku kasihan karena satu orang petugas penyuluh perikanan harus mondar-mandir mengurusi petani ikan di dua kecamatan, Lakbok dan Purwadadi. (Andri/Koran-HR)