Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dengan terus melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus level lebih dari Rp.14.000 per dolar Amerika Serikat (AS), Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Banjar, mewaspadai adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan yang ada di Kota Banjar.
Hal itu dikatakan Kabid. Tenaga Kerja Dinsosnaker Kota Banjar, Wasino, kepada HR, pekan lalu. Menurut dia, adanya kondisi seperti ini, maka pihaknya perlu mewaspadai serta harus berusaha mencegah terjadinya PHK massal.
Namun, pihaknya juga memaklumi, bahwa kondisi seperti ini pun dapat merugikan para pengusaha, terutama bagi perusahaan yang menjalankan operasional usahanya menggunakan bahan baku impor, dimana bahan baku tersebut mengalami lonjakan harga.
“Bila di Banjar, kami menghawatirkan terhadap perusahaan bulu mata, yaitu PT.Sung Shim kena imbasnya tertekan akibat pelemahan rupiah, dan akhirnya akan melakukan PHK,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut Wasino, namun pihaknya bersyukur karena hingga kini belum menerima laporan terjadinya PHK dari perusahaan tersebut, maupun perusahaan lainnya. Tapi kalaupun itu terjadi, karena memang perusahaan atau pabrik tersebut sangat terpukul dengan kurs rupiah yang semakin lemah, sebab sektor industri itu tergantung bahan baku impor.
Beda halnya dengan pabrik pengolahan kayu lapis yakni PT.APL. Dengan kurs dolar tinggi, maka perusahaan tersebut menjadi lebih diuntungkan. Sebab, bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri sendiri, sedangkan hasil produksinya dijual ke luar negeri atau melakukan ekspansi ekspor.
“Jadi saya menilai, bahwa PHK tidak akan terjadi di sektor industri berbahan baku lokal. Meski demikian, kita mengakui pelemahan rupiah berpengaruh terhadap perekonomian di daerah, serta merugikan sektor industri berbahan baku impor,” kata Wasino. (Nanks/Koran-HR)