harapanrakyat.com – Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman meminta setiap kantor pemerintahan di lingkungan Pemkot Bandung, untuk mewajibkan zero food waste. Sehingga dapat membantu mengurangi timbulan sampah di Kota Bandung.
Baca Juga : Mulai November 2024, Pemkot Cimahi Targetkan Pengurangan Sampah ke TPA Sarimukti
Mengingat terjadinya pengurangan ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti saat ini. Yang semula 170 ritase perhari menjadi 140 ritase per hari.
“Karena sampah kantor lebih dari 50 persen, maka makanan yang ada itu konsumsi. Kota Bandung saya minta semua OPD wajib zero food waste,” ungkapnya di Kota Bandung.
Menurutnya pemberian konsumsi setiap kegiatan harus proporsional. Sehingga makanan yang tersedia habis, dan tidak menjadi sisa hingga sampah.
“Di kewilayahan harus lebih masif, ada unsur RT, RW hingga Karang Taruna, ini pasti penanganannya berbeda karena setiap wilayah itu memiliki inovasi. Saya cek di kota Bandung itu ada TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle), mesin gibrik, komposting, maggot dan sebagainya. Manfaatkan semuanya, dan jangan ada mesin yang tidak termanfaatkan,” ujarnya.
Herman juga menyarankan agar rumah makan, restoran hingga kafe untuk pengelolaa sampah lebih masif kembali. Di samping itu, unsur kewilayahan sebagai ujung tombak masyarakat harus masif memberikan edukasi. Hal tersebut untuk mendukung progam zero food waste.
Baca Juga : TPA Sarimukti Kritis, Pemkot Bandung Lakukan Sejumlah Strategi Pengurangan Sampah
Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara menerangkan pengendalian sampah di Kota Bandung bukan hanya kedaruratan saja tapi seterusnya. “Walaupun jumlah produksi sampah besar, ini korelasi secara area metropolitan harus kompak dan terintegrasi,” katanya.
Ia menuturkan sebagai penghasil sampah yang besar, maka prioritas Kota Bandung untuk lebih dulu selesai. Pasalnya, Kota Bandung menjadi salah satu barometer bagi wilayah lainnya. Untuk itu, ia berharap agar program zero food waste bisa benar terlaksana.
“Sebagai penghasil sampah yang cukup besar, maka Kota Bandung harus selesai dahulu. Karena ini jadi barometer wilayah lain,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)