harapanrakyat.com – Pemkot Cimahi, Jawa Barat menargetkan pengurangan pengiriman sampah ke TPA Sarimukti Bandung Barat menjadi 17 rit per hari. Pemkot Cimahi bakal menerapkan target tersebut pada November 2024. Hal itu menyusul adanya pembatasan pengiriman sampah ke TPA tersebut.
Baca Juga : TPA Sarimukti Kritis, Pemkot Bandung Lakukan Sejumlah Strategi Pengurangan Sampah
Kepala DLH Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skenario sebagai upaya pengurangan sampah dari hulu, tengah, dan hilir.
Dari hulu, kata ia, pemerintah akan melakukan pengurangan sampah dengan cara mengoptimalkan program pilah sampah rumah tangga dan industri. Saat ini, praktik pilah sampah hanya berjalan 30 persen di masyarakat. Karenanya agar hal tersebut meningkat, maka memerlukan lagi sosialisasi, edukasi, pendampingan yang gencar dan juga penyediaan infrastruktur pendukung.
Menurut Chanifah, Kota Cimahi setiap hari memproduksi sampah mencapai 226 ton. Sebanyak 50 persen dari jumlah tersebut merupakan sampah organik. Sedangkan sisanya adalah sampah yang dapat didaur ulang serta residu.
Maka dari itu, kata Kepala DLH Cimahi ini, sambil mencari solusi pengurangan sampah di hulu, pihaknya juga melakukan penanganan di sektor tengah. Hal itu dengan pengangkutan sampah yang sudah benar-benar sudah terpilah.
“Petugas pengangkut sampah, benar-benar hanya membawa sampah yang sudah terpilah saja. Bahkan, jika perlu kita buat jadwal untuk hari tertentu khusus pengangkutan organik. Berikutnya (sampah) anorganik, residu, dan seterusnya. Kami juga mengimbau pihak swasta untuk melakukan pengolahan sampah mandiri. Hal itu sebagai upaya pengurangan sampah di Cimahi,” tuturnya.
Baca Juga : DPRD Bandung Barat Dukung Pembatasan Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti
Sedangkan di bagian hilir, lanjutnya, ia menyiapkan solusi pengurangan sampah dengan cara optimalisasi TPST Santiong di Kelurahan Cipageran, Cimahi.
“Sejak mulai beroperasi pada April 2024, TPST sudah dapat menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) atau pelet sampah. Saat ini, TPST hanya mampu mengkonversi 15 ton sampah dari kemampuan maksimal 50 ton per hari,” ucapnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)