harapanrakyat.com,- Petani jagung di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sudah siap untuk panen. Namun menjelang panen, para petani ini berharap harga jagung stabil agar tidak sampai merugi.
Ano Sumarna, salah seorang petani jagung asal Desa Pangkalan mengatakan, biasanya harga jagung kering sekitar Rp 4.500 sampai Rp 5.000 per kilogram.
“Saya berharap memasuki masa panen ini harga tetap stabil,” katanya, Jumat (11/10/2024).
Baca Juga: Sawah Kekeringan, Petani di Langkaplancar Pangandaran Terpaksa Beralih Tanam Jagung
Lanjutnya menuturkan, jika harga jagung kurang dari Rp 5.000 per kilogram, maka ia tidak akan menjual hasil panennya terlebih dulu.
“Ia akan menunggu sampai harga jagung minimal Rp 5.000 per kilogram,” tuturnya.
Menurutnya, turunnya harga jagung menjadi pukulan telak bagi para petani. Terlebih saat ini para petani jagung di Langkaplancar sudah siap memasuki masa panen.
“Kami tidak berharap yang lainnya. Hanya para petani mengharapkan harga jagung saat siap panen tetap stabil atau tidak kurang dari Rp 5.000 per kilogram,” ujarnya.
Lebih lanjut Ano mengatakan, saat ini petani di Langkaplancar kebanyakan menanam jagung hibrida pioner. Jagung jenis ini berusia 3 bulan, dari mulai tanam sampai bisa dipanen.
Ia menjelaskan, bahwa cara panen yang bagus dan efektif, yaitu dengan memangkas pohon bagian atas, dan membiarkan buah jagung kering di pohon.
Pasca pemangkasan jagung, kemudian biarkan kering dulu di pohon sebelum dipetik. Jika cuaca panas dan 4 hari setelah pangkasan, kulit jagung akan menguning dan bijinya akan terlihat mengkilap dan mengering. Setelah itu, dipetik dan butik.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Kodim 0625 Pangandaran Panen Raya Jagung
Setelah dipastikan kering, bisa dimasukan ke dalam karung dan bisa tahan sampai berbulan-bulan.
“Jadi bisa saja setelah kering kita timbun dulu, kalau memang harga tidak sesuai harapan para petani jagung setelah panen,” pungkas. (Enceng/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)