Doa i’tidal dan artinya menjadi salah satu hal yang tak boleh terlewatkan saat menjalankan ibadah sholat. I’tidal dilaksanakan setelah bangikit dari ruku. Ruku dan i’tidal ini menjadi rukun fi’li, artinya perbuatan di dalam sholat.
Baca Juga: Doa Gosok Gigi dan Beberapa Adabnya yang Bisa Diterapkan
Ruku dan i’tidal ini wajib dikerjakan dengan benar sesuai ketentuan rukun sholat. Seperti gerakan sholat lainnya, mengerjakan i’tidal dengan thuma’ninah, tidak terburu-buru dan perlahan.
Doa I’tidal dan Artinya, Keutamaan Membacanya
Bacaan ‘sami’allahu liman hadiah’ dalam i’tidal hanya imam yang melantunkan, yakni ketika sholat sendiri. Makmum tak perlu melantunkannya, akan tetapi membaca “rabbana wa lakal hamdu.”
Mengerjakan i’tidal sesudah selesai ruku, kemudian bangkit sambil mengangkat kedua tangan. Lalu membaca doa berikut ini:
Kemudian masih dalam keadaan berdiri tegak, membaca doa dan bacaan i’tidal berikut ini:
Syarat I’tidal
Definisi i’tidal mengutip penuturan Syekh Nawawi di dalam kitab Kasyifatus Saja adalah kembalinya orang yang sholat pada posisi sebelum melakukan ruku.
Gerakan ini berlaku untuk orang yang sholatnya berdiri atau pada posisi duduk. Gerakan ini mempunyai tiga syarat pada saat pelaksanaan.
- Bangunnya dari ruku tidak mempunyai maksud untuk tujuan lain, yakni hanya i’tidal saja.
- Selanjutnya tuma’ninah ketika menjalankan i’tidal, posisi tubuh tegap berdiri dalam keadaan tenang dan diam selama membaca kalimat tasbih.
- Kemudian i’tidal tidak dengan berdiri berlebihan, lamanya berdiri tidak seperti saat membaca surat Al Fatihah. Pasalnya, i’tidal ini merupakan rukun pendek, maka tidak boleh berkepanjangan. Sehingga, dalam pengerjaan i’tidal sependek mungkin, selanjutnya harus segera melakukan sujud.
Peran penting gerakan i’tidal adalah sebagai gerakan yang dapat mempertahankan keteraturan di dalam rangkaian ibadah. Apabila telah memahami dan juga memenuhi syarat-syarat tersebut, maka dapat melaksanakan i’tidal dengan benar.
Selain itu, dapat menjaga kesinambungan pada saat pelaksanaan sholat. Lalu gerakan ruku dan i’tidal dalam sholat mempunyai mekanisme sebagai terapi latihan yang akan berdampak ke tubuh.
Ketika melaksanakan gerakan ruku, maka akan terjadi kontraksi otot perut. Secara bersamaan, otot punggung akan mengalami peregangan beberapa detik dan kontraksi statis.
Baca Juga: Doa Sebelum Khutbah Jumat dan Kandungannya
Selanjutnya, dalam gerakan i’tidal ini terdapat gerakan kontraksi isotonik perlahan dan kembali ke posisi tegak setelah ruku, yakni pada otot ekstensor punggung bagian bawah.
Secara rutin melakukan gerakan ruku dan i’tidal, maka dapat memicu mekanisme adaptasi otot. Akhirnya, akan dapat meningkatkan ketahanan otot ekstensor punggung bagian bawah.
Posisi Tangan I’tidal
Terdapat beberapa pendapat terkait posisi tangan ketika melakukan gerakan i’tidal dalam sholat. Pertama menyatakan tangan lurus di samping badan, lalu bersedekap.
Menurut Mazhab Syafi’i, ketika melakukan gerakan i’tidal maka sunnahnya melepas kedua tangan. Lalu meletakkannya seperti saat membaca Surat Al-Fatihah, yakni di bawah dada.
Kemudian Syekh Abdullah al-Bassam menyatakan jika mayoritas ulama, termasuk empat imam mazhab dan juga pengikutnya, memiliki pendapat saat i’tidal disunnahkan melepas kedua tangan di samping badan.
Pendapat berikutnya menyatukan tangan harus bersedekap, tepatnya di atas dada ketika gerakan i’tidal. Ulama Syekh Abdul Aziz bin Baz memiliki pendapat demikian. Tangan kanan diletakkan di atas lengan tangan kiri, yakni saat ruku maupun i’tidal.
Keutamaan Membaca Doa I’tidal
Doa i’tidal dan artinya memiliki keutamaan yang besar bila membacanya. Karena Allah akan menghapus dosa-dosa dari si pembaca.
Hal ini telah ditegaskan dalam hadits yang menyatakan bahwa saat imam mengucap ‘sami’allahu liman hamidah,” selanjutnya umat muslim di belakangnya mengucap ‘rabbana walakal hamdu.”
Apabila ucapan mereka bersamaan dengan malaikat, maka seluruh dosa yang telah lalu akan Allah hapus. Berikut terdapat hadits yang menjelaskan tentang keutamaan membaca doa i’tidal tersebut.
Keutamaan berikutnya adalah mendapat anugerah dari Allah. Karena dosa-dosa masa lalu akan dihapus dengan mengucapkannya.
Makna membaca doa i’tidal bagi umat muslim ini menyatakan kebesaran Allah dan juga memujiNya. Lalu doa i’tidal dan artinya menjadi ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus sebagai penghormatan.
Baca Juga: Doa Agar Jualan Laris dan Mendapatkan Banyak Rezeki Halal
Melalui doa ini, umat muslim mengagungkan kebesaran Tuhan yang mencakup langit, bumi dan seluruh isinya. Doa i’tidal dan artinya ini juga menjadi bagian ending dari penghambaan dan ketaatan kepada Allah dalam ibadah sholat. (R10/HR-Online)