harapanrakyat.com,- Tingkatkan kesiapsiagaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Banjar, Jawa Barat, menggelar simulasi penanganan bencana alam bekerja sama dengan BPBD, Kamis (26/9/2024).
Dengan simulasi tersebut, petugas dan warga binaan diberikan pemahaman terkait penanganan dan evakuasi jika terjadi bencana gempa bumi.
Baca Juga: 86 Persen Warga Belum Tahu Pelaksanaan Pilkada 2024, Aktivis: KPU Kota Banjar Minim Sosialisasi
Kepala Lapas Kelas II B Kota Banjar, Amico Balalembang mengatakan, kegiatan itu sangat penting untuk membekali petugas dan warga binaan tentang pengetahuan dalam menghadapi situasi darurat.
“Dengan simulasi ini baik petugas maupun warga binaan dilatih untuk bagaimana caranya melakukan evakuasi secara cepat dan tertib jika terjadi bencana,” kata Amico Balalembang.
Menurutnya, simulasi dengan bekerja sama BPBD Kota Banjar, juga sebagai bentuk mitigasi dampak yang akan ditimbulkan jika terjadi bencana.
“Dalam kondisi darurat tentunya akan muncul rasa panik. Untuk itu dengan simulasi seperti ini setidaknya bisa memberikan gambaran apa yang harus dilakukan,” terangnya.
Ia menjelaskan, pengetahuan tentang langkah-langkah evakuasi sangat penting untuk diketahui warga binaan, terutama pegawai Lapas.
Lebih lanjut, Amico menambahkan, pegawai harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan terutama untuk memastikan keselamatan ratusan warga binaan.
“Saat ini ada sebanyak 329 orang warga binaan. Dengan jumlah yang cukup banyak itu baik petugas maupun warga binaan harus mengetahui langkah yang harus diambil jika terjadi bencana,” jelasnya.
Selain Simulasi Penanganan Bencana Alam, BPBD Kota Banjar Edukasi Penanganan Kebakaran
Terpisah, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Wawan Setiawan menyampaikan, selain materi simulasi gempa bumi yang disampaikan, pihaknya juga memberikan edukasi tentang penanganan kebakaran.
Petugas dan warga binaan diberikan pemahaman terkait penanganan dan cara memadamkan api. Salah satunya dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan cara tradisional.
“Tadi kita simulasikan terkait penanganan gempa bumi dan kebakaran. Tapi kita lebih ke hal yang saat ini menjadi perhatian publik terkait masalah Megathrust,” ucapnya.
Baca Juga: Warga Tidak Mampu di Kota Banjar Ini Akhirnya Dapat Bantuan
Wawan menyebut, penanganan bencana gempa bumi bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan tidak berbeda dengan pada umumnya.
“Kita mempunyai SOP yang tidak jauh berbeda dengan penanganan seperti biasanya. Kami dari BPBD dan Damkar yang melaksanakan simulasi semuanya ada 15 personel,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)