Memahami cara kerja transformator sangatlah penting. Transformator atau yang sering disebut trafo adalah perangkat yang memiliki fungsi unik dan menjadi bagian dari materi fisika.
Baca Juga: 2 Cara Menghitung Medan Listrik dan Contoh Soalnya
Alat ini berperan penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Namun, bagaimana sebenarnya mekanisme dari transformator ini?
Definisinya dan Cara Kerja Transformator
Listrik merupakan sumber energi yang sangat vital saat ini. Untuk memastikan agar banyak orang dapat mengakses listrik, perlu proses distribusi yang tepat.
Proses distribusi ini tidak bisa dilakukan sembarangan, karena daya listrik yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan bahaya. Oleh karena itu, pendistribusian listrik harus kita lakukan dengan cara yang aman dan efisien.
Dalam tahap distribus ini, terdapat komponen yang bernama transformator. Alat ini juga lebih terkenal dengan sebutan trafo.
Peran utama dari trafo sebenarnya untuk menaikkan listrik yang bersumber dari PLN. Kenaikan listrik ini bisa mencapai angka ratusan kilo satuan volt untuk pendistribusian.
Pengertian
Mari membahas pengertiannya terlebih dahulu. Dengan begitu, secara otomatis akan memiliki gambaran bagaimana cara kerja alat ini,.
Transformator atau trafo adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mentransfer energi listrik dari satu rangkaian arus bolak-balik (AC) ke rangkaian lainnya. Fungsinya adalah untuk menaikkan (step-up) atau menurunkan (step-down) tegangan listrik.
Trafo terdiri dari kumparan kawat yang melilit pada inti besi. Kumparan ini berfungsi untuk menginduksikan medan magnet yang mengalirkan energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder, sehingga tegangan listrik dapat berubah sesuai kebutuhan.
Sebagai informasi, terdapat dua jenis kumparan. Jenis tersebut adalah kumparan primer dan ada juga kumparan sekunder yang berbeda.
Kumparan primer merupakan lilitan pada satu sisi inti besi. Ini bisa menjadi tempat masuknya arus listrik. Sementara itu, kumparan sekunder merupakan lilitan sisi lain dari inti besi sehingga menjadi tempat keluarnya arus listrik.
Cara Kerja
Berbicara terkait cara kerja transformator, alat ini memang sangat menarik. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip fisika kelistrikan yang ada.
Prinsip utama yang trafo gunakan dalam bekerja adalah induksi elektromagnetik. Trafo menggunakan kumparan kawat seperti penjelasan sebelumnya.
Jadi, kumparan tersebut akan memiliki aliran arus bolak-balik yang menciptakan induksi elektromagnetik. Artinya, arus listrik pada kawat yang melingkar akan menghasilkan medan magnet.
Inti besi dari tempat lilitan akan meningkatkan medan magnet hasil induksi. Arus listrik AC bolak-balik akhirnya akan menghasilkan fluks yang terus berubah.
Baca Juga: Rangkaian Arus Bolak-Balik, Pengertian dan Penerapannya
Kemudian, fluks bolak-balik akan mempengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan gaya gerak listrik serta arus listrik dengan Hukum Faraday. Cara kerja transformator selanjutnya bisa naik atau turun.
Besar tegangan pada trafo ini berasal dari jumlah lilitan kawat. Agar tegangan naik, maka jumlah lilitan primer harus lebih sedikit daripada sekundernya.
Hal itu berbeda dengan cara menurunkan tegangan. Untuk menurunkannya, maka jumlah lilitan primer hanya perlu lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
Berdasarkan cara kerjanya ini, terdapat istilah trafo ideal. Artinya adalah ketika trafo memiliki efisiensi kerja 100% dengan semua fluks dari kumparan terus menuju ke kumparan sekunder.
Karakteristik Trafo
Tidak ada salahnya memahami karakteristik dari alat ini. Setelah mengetahui cara kerja transformator, memahami karakteristiknya akan menambah pemahaman.
Jadi, ada beberapa karakteristik dari trafo, yakni sebagai berikut:
- Terdiri dari satu buah inti berbahan besi berlapis dan dua buah kumparan, yakni primer dan sekunder.
- Kumparan pada trafo terbuat dari bahan tembaga. Bagian ini melilit bagian kaki inti trafo.
- Jumlah kumparan dan tegangan di bagian input serta output trafo berbeda. Hal ini disesuaikan dengan fungsi apakah untuk menurunkan atau menaikkan tegangan.
- Trafo memiliki inti besi yang memudahkan jalanya fluksi akibat arus listrik di kumparan.
- Di dalam trafo terdapat perubahan tap, indikator, alat pernapasan dan pendingin trafo.
Jadi, itulah cara kerja trafo sebenarnya. Karakteristik dari trafo ini membedakannya dengan alat distribusi listrik lain.
Dalam hal kelistrikan, trafo sudah tidak asing lagi. Karena berfungsi sebagai distribusi energi listrik, maka pasti memiliki tegangan tinggi.
Itulah kenapa, tidak sembarangan orang bisa mengoperasikannya. Hanya orang-orang profesional yang bisa memperbaiki dan mengoperasikan alat ini.
Fungsi utama dari trafo ini adalah mengatur besar tegangan. Tegangan yang ada bisa di naik atau turunkan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Perbedaan AC dan DC dalam Arus Kelistrikan, Ini Contoh Penggunaannya
Tentu saja pengoperasiannya menggunakan prinsip cara kerja transformator. Alat ini sangat penting. Apabila terjadi masalah, maka proses distribusi listrik tidak akan maksimal. (R10/HR-Online)