Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita TerbaruKaidah Oktet dan Duplet, Berikut Perbedaan Utamanya

Kaidah Oktet dan Duplet, Berikut Perbedaan Utamanya

Bagi yang pernah mempelajari ikatan kovalen dan ion, pasti tidak asing dengan kaidah oktet dan duplet. Kedua konsep ini sering menjadi pembahasan di dalam materi ikatan kimia dan saling melengkapi. 

Baca Juga: Rumus Konsep Mol dan Stoikiometri dalam Kimia

Meskipun memiliki hubungan yang erat, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Perbedaan ini cukup mencolok dan menunjukkan karakteristik masing-masing jenis ikatan.

Perbedaan Kaidah Oktet dan Duplet

Di alam, terdapat atom atau senyawa yang aktif secara kimia maupun tidak aktif. Karakteristik ini berkaitan dengan jumlah elektron pada kulit terluar atom. 

Atom yang memiliki kulit terluar tidak lengkap cenderung aktif secara kimia, karena berusaha melengkapi konfigurasi elektronnya agar stabil. Sebaliknya, atom yang sudah memiliki konfigurasi elektron lengkap cenderung tidak aktif atau stabil.

Dengan demikian, atom-atom dengan konfigurasi elektron yang lengkap, seperti gas mulia, umumnya tidak bereaksi dengan atom lain kecuali dalam kondisi khusus. Gas mulia terkenal sebagai gas inert karena sifatnya yang sangat stabil. 

Gas mulia ini terletak di kolom kedelapan tabel periodik. Unsur-unsur lain dalam periode yang sama cenderung mencapai konfigurasi elektron serupa dengan gas mulia pada akhir periode untuk mencapai kestabilan.

Gas mulia merupakan unsur yang paling stabil di alam. Atom-atom yang aktif cenderung berusaha melengkapi jumlah elektron pada kulit terluar mereka sesuai dengan aturan oktet atau duplet. 

Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa oktet merujuk pada atom atau ion yang memiliki maksimum delapan elektron di kulit terluar. Sedangkan duplet merujuk pada atom yang memiliki maksimum dua elektron di kulit terluarnya.

Kaidah Oktet

Kaidah oktet dan duplet memiliki perbedaan yang mencolok. Oktet merujuk pada atom atau ion yang memiliki delapan elektron di kulit terluar. 

Dalam aturan ini, atom cenderung menangkap, melepas, atau berbagi elektron untuk mencapai delapan elektron valensi. Umumnya, atom akan berusaha untuk berbagi, menangkap, atau melepas elektron agar jumlah elektronnya sama dengan elektron atom gas mulia terdekat di tabel periodik.

Contoh dari kaidah oktet adalah atom oksigen yang memiliki 6 elektron valensi. Atom oksigen cenderung berbagi atau menangkap 2 elektron untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia Neon (Ne). 

Semua gas mulia memiliki delapan elektron valensi, kecuali helium yang memiliki dua. Aturan ini dikenal sebagai aturan oktet. Selain itu, unsur-unsur lain di tengah tabel periodik dapat membentuk ikatan baru dengan unsur yang memiliki elektron berlebih dengan saling berbagi elektron.

Kaidah Duplet

Atom hidrogen dan helium merupakan unsur terkecil di alam, masing-masing memiliki satu orbital di sekitar nukleus. Orbital ini dapat memuat maksimum dua elektron. 

Baca Juga: Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit dalam Ilmu Kimia

Atom hidrogen memiliki satu elektron, sedangkan helium memiliki dua elektron. Oleh karena itu, helium dapat disebut sebagai atom yang mengikuti kaidah duplet.

Meskipun hidrogen memiliki satu elektron, orbital yang dimilikinya tidak lengkap. Hal ini menjadikan atom hidrogen sangat reaktif.

Sehingga cenderung membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen lain dengan cara berbagi elektron. Ketika hidrogen membentuk ikatan ini, ia mencapai konfigurasi duplet karena memiliki dua elektron di orbital terluarnya.

Kaidah oktet dan duplet menunjukkan kecenderungan atom-atom untuk memiliki elektron valensi yang sama dengan gas mulia. Namun, aturan ini terutama berlaku pada atom-atom di sekitar helium (He) dalam tabel periodik. 

Dalam aturan duplet, atom-atom cenderung menangkap, melepas, atau berbagi elektron agar memiliki dua elektron valensi.

Atom yang Termasuk Dalam Aturan Oktet dan Duplet Memiliki Sifat Stabil

Umumnya, semua unsur cenderung memiliki sifat stabil. Namun, atom dengan konfigurasi elektron yang tidak lengkap tidak dapat mencapai kestabilan. 

Oleh karena itu, atom menjadi reaktif untuk mengisi kulit terluar dengan elektron melalui cara mendapatkan, kehilangan, atau berbagi elektron. Atom atau molekul yang mematuhi aturan oktet atau duplet akan memiliki sifat stabil.

Baca Juga: Stoikiometri Reaksi Kimia, Ilmu yang Mempelajari Kuantitas Zat

Kaidah oktet dan duplet adalah prinsip penting dalam memahami pembentukan ikatan kimia dan stabilitas molekul. Meskipun ada pengecualian, kedua kaidah ini memberikan panduan sederhana untuk menjelaskan mengapa atom-atom cenderung berikatan dengan cara tertentu. Dalam konteks pendidikan kimia dasar, keduanya menawarkan kerangka dasar untuk memprediksi struktur dan sifat kimia senyawa. (R10/HR-Online)

Dugaan Putri Anne Pindah Agama, Inilah Fakta Sebenarnya

Dugaan Putri Anne Pindah Agama, Inilah Fakta Sebenarnya

Dugaan Putri Anne pindah agama jadi perbincangan hangat baru-baru ini. Ya, Putri Anne akhir-akhir ini memang menuai kontroversi. Apapun yang artis Indonesia ini lakukan...
Bapenda Ciamis Gencar Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan

Bapenda Ciamis Gencar Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan

harapanrakyat.com,- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Ciamis, Jawa Barat, gencar meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), salah satunya dari sektor pajak. Seperti kerja sama dengan Kelurahan...
PSSI Belum Putuskan Pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games

Belum Putuskan Pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games, PSSI: Masih Pertimbangan

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku masih belum melakukan persiapan menyambut SEA Games 2025. Termasuk perihal penentuan siapa yang menjadi pelatih timnas Indonesia...
Tyronne del Pino Absen di Laga Persib Bandung vs Bali United

Tyronne del Pino Absen di Laga Persib Bandung vs Bali United

Tyronne del Pino harus absen saat pertandingan Persib Bandung vs Bali United pada Jumat (18/4/2025) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Tentunya dengan absennya...
Jumlah Guru ASN Kurang, Tenaga Honorer Jadi Andalan di Ciamis

Jumlah Guru ASN Kurang, Tenaga Honorer Jadi Andalan di Ciamis

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan Ciamis, Jawa Barat, menyebut kebutuhan guru ASN yang masuk rekomendasi Menpan RB sebanyak 8.541 orang, sedangkan yang ada hanya 6.145 orang....
Dampak Larangan Siswa Bawa Motor ke Sekolah, Ketua Organda Ciamis Pengguna Angkot Meningkat

Berkat Larangan Siswa Bawa Motor ke Sekolah, Ketua Organda Ciamis: Pengguna Angkot Meningkat

harapanrakyat.com,- Larangan siswa SD dan SMP membawa kendaraan bermotor ke sekolah mendapat respon positif dari masyarakat. Salah satunya adalah Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat...