harapanrakyat.com – Gempa bumi darat berkekuatan magnitude 5.0, mengguncang wilayah Bandung Raya, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024) pagi. Masyarakat di daerah terdampak gempa bumi, panik bahkan keluar rumah mereka karena guncangannya cukup kuat dalam durasi 3 hingga 5 detik.
Baca Juga : Gempa Darat 5,0 Magnitudo Guncang Garut, Sempat Bikin Panik Jajaran Kepolisian
Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari mengatakan, pusat gempa bumi yang mengguncang wilayah Bandung Raya itu berlokasi di koordinat 7.19 LS dan 107.67 BT. Titik tersebut berada di sekitar wilayah Kabupaten Bandung.
Akibatnya, sejumlah bangunan warga dan fasilitas umum di Kecamatan Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung, mengalami kerusakan cukup berat. Bahkan, ada beberapa rumah warga yang dindingnya roboh akibat kuatnya guncangan gempa bumi tersebut.
Laporan visual sementara dari BPBD Jawa Barat, kerusakan rumah warga itu di bagian dinding rumah, langit-langit, pagar, dan kerusakan di bagian lainnya. Kategori kerusakannya ringan hingga berat.
“Di samping itu, beberapa bangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan kantor polisi turut mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Bandung,” katanya.
Saat ini, TRC BPBD Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Bandung Barat beserta lintas instansi lainnya telah berada di lokasi terdampak. Hal itu untuk melakukan kaji cepat dan monitoring yang juga fokus upaya penyelamatan warga terdampak gempa bumi di wilayah Bandung Raya itu.
Adapun guncangan gempabumi di Bandung Raya ini ini dirasakan di beberapa wilayah. Meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Cimahi, dan daerah penyangga lainnya.
Baca Juga : Gempa Bumi 5,3 SR Guncang Sukabumi, Getarannya Sampai Ciamis
“Kami belum menerima laporan mengenai korban jiwa akibat guncangan gempabumi ini. Perkembangan data dan informasi, akan kami informasikan berkala pada waktu berikutnya,” ujarnya.
BNPB Jelaskan Gempa Bumi Guncang Wilayah Bandung Raya Merujuk Data BMKG
Sementara itu, menurut data perekaman instrumen BMKG, gempabumi yang terjadi itu merupakan gempa dangkal. Kedalamannya berada pada 10 kilometer dan berada di darat. Dengan demikian, gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi yang mengguncang wilayah Bandung Raya itu memiliki pergerakan geser turun. Ini lebih dikenal dengan oblique normal,” ujar Muhari.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih potensi gempa bumi susulan masih sering terjadi beberapa kali dengan magnitude 2 hingga 2.4.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang belum terverifikasi kebenarannya. Masyarakat kami minta memperbarui informasi kebencanaan hanya melalui sumber dari instansi maupun lembaga terkait mengenai gempabumi yang mengguncang Bandung Raya tersebut,” ucapnya. (Ecep/R13/HR Online)