harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Ciamis, Jawa Barat, beberapa waktu lalu melakukan sosialisasi keamanan pangan kepada para pelaku usaha atau pedagang beras.
Kepala DPKP Ciamis, Slamet Budi Wibowo mengatakan, bahwa sosialisasi keamanan pangan tersebut berlangsung di salah satu hotel yang ada di Ciamis, Selasa (27/8/2024).
Baca Juga: Antisipasi Musim Kemarau, Ini Arahan Distan Ciamis untuk Petani
Sementara untuk narasumber, menghadirkan Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi D3 Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya.
Menurut Slamet, bahwa pengawasan mutu serta keamanan pangan sudah jadi perhatian dunia.
Sebab, bahan pangan segar saat ini mempunyai karakteristik mudah rusak, sebab sudah terkontaminasi oleh cemaran kimia, biologi ataupun fisik.
Padahal menurutnya, keamanan bahan pangan bukan cuma berpengaruh terhadap kesehatan. Namun juga, salah satu faktor yang menentukan nilai ekonomi.
“Dan ini sudah jadi persyaratan utama, yang di dalam perdagangan nasional sampai internasional wajib memenuhinya,” ujarnya kepada harapanrakyat.com, Senin (16/9/2024).
Lanjutnya menambahkan, bahwa dalam kegiatan sosialisasi keamanan pangan, DPKP Ciamis juga membeberkan cara pengawasan keamanan pangan segar untuk hasil pertanian.
“Pengawasan tersebut lewat dua pola, yaitu pre market serta post market,” bebernya.
Adapun untuk pengawasan post market, sambung Slamet, pihaknya memperoleh alokasi anggaran dari APBN lewat Badan Pangan Nasional di tahun 2024 ini.
“Pengawasan tersebut mendata pelaku usaha pangan segar,” jelasnya.
Menurutnya, pembinaan keamanan pangan di setiap rantai pangan adalah tanggung jawab semua elemen. Mulai dari instansi terkait, petani sampai konsumen.
“Petani sebagai produsen yang terkait langsung dengan proses budi daya. Sedangkan konsumen, harus benar-benar cerdas dalam memilih produk pangan hasil pertanian yang akan dikonsumsinya,” ujarnya.
Maka dari itu, Slamet pun berharap kepada semua elemen tersebut untuk bersinergi dalam mengawal proses budi daya hingga menjadi produk akhir.
“Tujuannya, supaya mutu tetap terjamin dan juga masyarakat aman mengkonsumsi produk pangan tersebut,” harapnya. (Fahmi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)