harapanrakyat.com,- Petani milenial Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) Al Itqon Agro Terpadu Cimerak sukses budidaya melon Pertiwi. Sebanyak 8.000 pohon melon di tanam dan siap panen.
Tarli Sutarli, anggota KUB petani milenial Pangandaran bersyukur ribuan melon yang ditanam tumbuh subur dan sudah berbuah.
“Alhamdulilah semuanya tumbuh sesuai harapan dan saat ini sudah siap panen,” Minggu (15/9/2025).
Tarli menjelaskan, memilih bibit melon jenis Pertiwi karena hanya membutuhkan waktu 65-70 hari sampai panen. Selain itu juga memiliki harga yang bagus.
Menurutnya, budidaya melon tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar. Budidaya melon Pertiwi tidak harus punya lahan luas, namun juga bisa dilakukan di pekarangan rumah.
“Saya mau masyarakat terinspirasi oleh apa yang dilakukan KUB. Dengan menanam melon bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” tambahnya.
Baca Juga: Pemuda di Pangandaran Kembangkan Agrowisata Petik Buah Melon dari Pohonnya
Tarli menjelaskan, harga melon Pertiwi cukup bagus kisaran Rp 15 ribu per kilogram. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti jejak para petani milenial Pangandaran ini, pihak KUB pun siap membantu ketika mengalami kendala.
“Ayo kita manfaatkan lahan yang sedikit untuk ditanami buah melon. Jika mendapatkan kendala kita dari KUB siap membantu,” katanya.
Satu pohon melon Pertiwi mampu menghasilkan buah dengan bobot 2,5 sampai 3,5 kilogram. Dari 8.000 pohon, diperkirakan akan menghasilkan sampai Rp 35 ribu kilogram.
Pemasaran melon Pertiwi pun cukup mudah. Hasil panen ini nantinya akan dikirim ke beberapa pasar, yakni wilayah Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.
“Untuk biaya operasional produksi per pohon itu Rp 13 ribu, termasuk pupuk dan pemeliharaan,” ucapnya.
Dari satu pohon memiliki buah dengan bobot 3 kg dengan harga yang bagus Rp 15.000, maka satu pohon memiliki untung sekitar Rp 30.000 sampai 32.000.
“Jadi meski pas panen besok harganya sampai Rp 10.000 masih untung,” pungkasnya. (Enceng/R9/HR-Online/Editor-Dadang)