harapanrakyat.com,- Kelompok pandai besi di Kampung Dokdak, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendapat bantuan sejumlah mesin modern, Jumar (13/9/2024). Para pandai besi ini bisa meningkatkan produksi pembuatan perkakas pertanian.
Bantuan itu diberikan melalui program pemberdayaan kepada masyarakat (PKM) akademisi Universitas Galuh Ciamis. Pendanaan bantuan tersebut berasal dari Kemendikbud Ristek. Bantuan tersebut juga dalam rangka mewujudkan wisata edukasi pandai besi.
Mesin peralatan modern tersebut berupa mesin Belt Grinder, Mesin Tempa, Blower, Scroll Saw dan juga mesin ukir. Bantuan mesin tersebut diberikan kepada 26 perajin pandai besi di Kampung Dokdak.
Ketua Pelaksana PKM Unigal Ciamis, Aan Suryana mengatakan, program PKM ini sudah tahun ketiga yang pendanaannya dari Kemendikbud Ristek.
“Sasarannya itu mitra dari kelompok perajin pandai besi. Kami sebut sebagai Kelompok Desa Karya Pandai Besi,” katanya.
Adapun bantuan kali ini, berupa peralatan-peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dari mitra, salah satunya penggunaan mesin Belt Grinder ada sebanyak 2 unit. Mesin itu fungsinya untuk meningkatkan kualitas pembuatan barang.
Baca Juga: Kampung Dokdak akan Jadi Trip Wisata Edukasi Baru di Ciamis
“Tadinya kan masih menggunakan alat-alat sederhana, sehingga kami berusaha memberikan alat-alat yang lebih modern. Tujuannya meningkatkan kualitas atau kuantitas barang yang dihasilkan. Salah satunya mesin Grinder Belt,” ucapnya.
Selain itu, Lanjut Aan, ada juga mesin tempa. Sebenarnya mesin ini untuk meningkatkan kuantitas produksi yang memang dihasilkan oleh para perajin.
“Yang awalnya mungkin bisa menghasilkan 1 sampai 2 kodi dalam sehari, dengan adanya mesin ini diharapkan para perajin ini dapat menjadi 3 kodi,” ucapnya.
Aan menuturkan, kemudian juga ada peralatan-peralatan lain yang memang digunakan dalam kegiatan sehari-hari bagi para perajin, seperti blower dan gerinda tangan.
“Namun itu disesuaikan dengan kebutuhan dari para perajin yang melaksanakan barang perkakasnya. Seperti pisau atau benda-benda yang sifatnya lebih kecil,” tuturnya.
Wujudkan Wisata Edukasi Kelompok Desa Karya Pandai Besi
Aan menyebut, nantinya pengembangannya itu kepada wisata edukasi. Sehingga otomatis harus bisa menghasilkan, menciptakan oleh-oleh atau merchandise. Maka dari itu pihaknya memfasilitasi dengan alat yang dinamakan mesin scroll saw.
“Itu mesin pemotong kayu, tapi kayunya bisa dibentuk berdasarkan keinginan kita, contohnya ciri khas disini apa. Lalu ada juga mesin semacam Gerinda tangan tapi bisa diukir, sehingga hasilnya bisa lebih bagus,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan PKM ini dan adanya bantuan kepada para perajin, Aan berharap para perajin bisa lebih mempertahankan pekerjaannya, supaya mendapatkan hasil yang sesuai.
“Jadi mereka tetap bertahan meskipun ditengah gempuran perkembangan teknologi sekarang ini,” harapnya.
Sementara itu, Salah satu Perajin Pandai Besi, Asep Saeful Malik mengucapkan terimakasih kepada akademisi Unigal Ciamis dan Kemendikbud Ristek melalui program PKM yang telah memberikan peralatan untuk para perajin.
“Terimakasih karena peralatan-peralatan ini memang sangat bermanfaat bagi para perajin pandai besi khususnya di Kampung Dokdak ini,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)