harapanrakyat.com,- Produk Tani Lesgo atau Lele Siap Goreng dipasarkan di pasar murah Selasa Pasar Hasil Tani (Sapahati) di halaman Kantor Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024)
Selain Lesgo, sejumlah hasil pertanian dan perikanan di Kota Banjar juga dipasarkan di Pasar Murah Sapahati.
Baca Juga: Kemunculan Ular King Kobra Bikin Panik Warga, Akhirnya Dievakuasi Damkar Kota Banjar
Lele Siap Goreng (Lesgo) sendiri merupakan milik petani ikan lele yang diolah dalam bentuk kemasan vakum. Lesgo juga diklaim awet hingga lebih dari satu bulan.
Pemilik produk Lesgo, Ijan, mengatakan, sudah beberapa tahun ini membuat produk lele siap goreng (Lesgo) dalam bentuk olahan perikanan dengan cara kemasan vakum.
Metode pengolahan menggunakan mesin vacuum sealer tersebut dilakukan agar ikan yang dijual bisa lebih tahan lama. Selain itu juga, ikan tidak mudah membusuk karena sudah melalui proses vakum.
Petani ikan pun bisa memiliki nilai tambah dari penjualan produk. Hal ini karena ikan yang dijual tidak hanya mengandalkan penjualan dalam bentuk tradisional seperti yang selama ini sudah berjalan.
“Kita jual dalam kemasan vakum. Lebih awet bisa tahan lama,” kata Ijan kepada harapanrakyat.com, Selasa (10/9/2024).
Lanjutnya menyebut, ikan yang dijual dengan proses vakum tersebut bisa tahan lebih lama. Bahkan menurutnya bisa lebih dari satu bulan ketika disimpan dalam freezer.
Adapun harga untuk lele siap goreng kemasan vakum Rp 20 ribu per 1 kemasan dengan isi 5 ikan lele. Meski begitu saat ini untuk produk tersebut masih terkendala dengan pemasaran.
“Kemasan vakum itu sudah melalui proses kalau disimpan pakai freezer itu bisa sampai satu bulan tapi kalau ngga pakai freezer ya paling cuma dua hari,” ucapnya.
Termasuk Penjualan Lele Siap Goreng, Omzet Pasar Tani di Kota Banjar Capai Ratusan Juta
Sementara itu, berdasarkan data laporan pelaksanaan pasar murah selama periode Januari sampai dengan Agustus 2024 omzet penjualan gelaran pasar murah hasil tani mencapai hampir setengah miliar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, mengatakan, untuk gerakan pasar murah ini pihaknya menggelontorkan beras murah sebanyak 5,5 ton.
Rinciannya beras SPHP 3 ton dan beras segar petani sebanyak 2,5 ton. Khusus untuk beras ada subsidi dari gerakan pasar murah sebesar Rp 1500 per kilogram.
“Hasil tani yang kita pasarkan hasil pertanian dari kelompok tani dan pembudidayaan ikan. Kebanyakan KWT terutama cabai, makanya inflasi kita rendah,” kata Yoyon.
Lebih lanjut ia mengatakan, omzet atau perputaran uang yang didapat selama gelaran pasar murah periode Januari sampai Agustus 2024 mencapai Rp 445.907.000.
Baca Juga: Dishub Kota Banjar Bakal Buka Koridor Baru Sambut Jelajah Wisata KA Pangandaran
Menurutnya jika dibandingkan periode tahun sebelumnya, perputaran uang yang masuk pada tahun ini tidak jauh berbeda. Namun ia juga mengakui ada penurunan meskipun tidak begitu signifikan.
“Pasar tani kita ini kita rutin setiap bulan. Perputaran uangnya lumayan hampir sama dengan tahun lalu,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)