harapanrakyat.com,- Mobil bermuatan pupuk masuk jurang sedalam 40 meter di Jalan Pakenjeng, Kampung Simpang, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (9/9/2024).
Baca Juga: Di Garut, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Selama Operasi Patuh 2024 Meningkat Dibanding Tahun 2023
Akibat kecelakaan tunggal itu, pengemudi dan kernet mengalami luka berat. Saat ini warga setempat berupaya melakukan evakuasi terhadap kedua korban tersebut.
Mobil bak terbuka dengan nomor polisi Z 8255 FZ yang mengangkut pupuk itu dikemudikan oleh Unet (50), dan seorang karnetnya bernama Apep (42).
Akibat kecelakaan tunggal itu, kondisi Unet dan Apep mengalami luka serius karena ikut terjungkal bersama mobilnya ke jurang sedalam kurang lebih 40 meter.
“Kendaraan Suzuki jenis bak terbuka yang membawa muatan pupuk sebanyak 2 ton itu dikemudikan oleh Unet bersama karnetnya Apep, warga Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Kendaraan tersebut melintasi jalan yang menanjak dan berliku,” kata Ipda. Adi Susilo, Kasi Humas Polres Garut, Polda Jabar, Senin (9/9/2024).
Baca Juga: Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Raya Ciamis-Banjar, Truk Terguling di Tengah Jalan
Hilang Kendali, Mobil Bermuatan Pupuk Masuk Jurang di Garut
Menurut keterangan pengemudi dan saksi, lanjut Ipda. Adi Susilo, diduga kendaraan tidak kuat menanjak, sehingga mundur kembali. Akibatnya kendaraan hilang kendali lalu terperosok ke jurang dengan kedalaman sekitar 40 meter yang berada di sisi kanan jalan.
“Korban kemudian langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Unit Laka Lantas Polres Garut untuk tindakan langkah selanjutnya,” tambahnya.
Menurutnya, selain hilang kendali, penyebab kecelakaan ini juga dipicu oleh muatan dengan tonase yang berlebihan. Sehingga kendaraan tidak kuat ketika melintasi jalan yang menanjak.
Baca Juga: Kecelakaan Adu Banteng di Jalur Wisata Garut, Motor dan Mobil Ringsek
“Saat ini kami bersama warga setempat masih berusaha melakukan evakuasi mobil bermuatan pupuk yang masuk ke dalam jurang. Kami mengevakuasinya dengan menggunakan derek manual,” pungkas Ipda. Adi Susilo. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)