As’ad bin Zurarah adalah salah satu sahabat Nabi dari Yatsrib atau Madinah. As’ad memiliki kesetiaan luar biasa pada Islam dan Rasulullah. Sahabat Nabi ini sendiri merupakan orang pertama dari Yatsrib yang memeluk Islam.
Baca Juga: Kisah Utbah bin Ghazwan, Pendiri dan Pemimpin Kota Basrah
As’ad kemudian berhasil mengajak penduduk lainnya untuk bersyahadat. Salah satu kisah paling menarik tentang As’ad adalah usahanya yang gigih dalam berdakwah, di mana ia memainkan peran besar dalam mengislamkan banyak orang di Madinah, yang kemudian menjadi pusat penyebaran Islam.
As’ad bin Zurarah, Kisah Keislaman hingga Wafatnya
As’ad adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang sangat berpengaruh di kalangan Bani al-Najjar. Ia merupakan putra dari Zurarah bin Udas bin Ubaid dan Su’ad al-Furai’ah binti Rafi bin Mu’awiyah.
Ayahnya, Zurarah, adalah seorang tokoh terpandang di suku Bani al-Najjar, namun pengaruh As’ad di kalangan sukunya bahkan melebihi ayahnya. Ibunya, Su’ad al-Furai’ah, juga memiliki garis keturunan yang istimewa, karena merupakan bibi dari Sa’ad bin Mu’adz, sahabat Nabi yang gugur dalam Perang Khandaq.
Hubungan keluarga As’ad menunjukkan bahwa ia berasal dari latar belakang yang kuat dan berpengaruh. Hal itu memperkuat perannya dalam mendukung dakwah Islam di Madinah.
Ia menikah dengan seorang wanita bernama Umairah binti Sahal bin Tsa’labah yang sama-sama berasal dari kaum Bani al-Najjar. Dari pernikahan tersebut, ia memiliki 3 orang anak yang semuanya turut memeluk agama Islam.
Ketiga anak As’ad bernama Al-Furai’ah, Habibah, dan Kabsyah. Berdasarkan keterangan dari al-Thabaqat al-Kubra, ia tidak memiliki anak laki-laki yang hidup sampai dewasa sama seperti Nabi Muhammad SAW.
Kisah Keislaman As’ad bin Zurarah
Pada tahun ke-13 Kenabian, As’ad pergi ke Makkah untuk berhaji yang mana saat itu di sekitar Ka’bah masih ada banyak berhala. Sesampainya ke Makkah ia mengunjungi rumah kenalannya yaitu Utbah bin Rabi’ah untuk saling beristirahat dan bertukar kabar satu sama lain.
Utbah mengatakan bahwa di Makkah telah muncul seseorang yang mengaku utusan Tuhan yaitu Nabi Muhammad dan ia menyebutnya sebagai penyihir handal. Utbah mengatakan bahwa orang yang mengaku utusan tuhan tersebut sedang berada di Masjidil Haram dan meminta As’ad tidak mendengarkan ucapannya.
As’ad yang memang berniat haji kemudian pergi ke Masjidil Haram dan mulai melakukan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah beberapa kali. Ia kemudian melihat Nabi Muhammad SAW berada di samping Ka’bah sedang berbicara dan sekelompok orang yang mengelilinginya tampak mendengarkannya dengan seksama.
Pada putaran kedua As’ad bin Zurarah yang tidak ingin ketinggalan cerita penting lantas bergabung dalam kerumunan dan mendengarkan Nabi Muhammad. Saat mendengarnya ia tidak menemukan hal yang disebut sihir oleh Utbah justru mendapatkan cahaya petunjuk yang berhasil menerangi hatinya.
Baca Juga: Al Barra bin Ma’rur Sang Pelopor Kiblat Ka’bah
Ia pun mendekati Rasulullah dan ketika mendengar lantunan Al-Quran ia merasa hatinya terguncang hebat. Lantaran hal tersebut, As’ad memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Kesetiaannya pada Islam dan Rasulullah
Setelah memeluk Islam, As’ad menemani Mush’ab bin Umair untuk berdakwah dan telah berhasil mengajak banyak penduduk di Madinah untuk bersyahadat. Selain dengan cara berdakwah, ia juga turut menegakkan Islam dengan ikut berperang.
As’ad ikut serta dalam Perang Badar bersama dengan Rasulullah dan sahabat lainnya. Dalam perang tersebut, ia berperang dengan penuh keberanian dan tanpa ragu serta benar-benar menunjukkan kesetiaannya pada Islam dan Rasulullah SAW.
As’ad bin Zurarah bukan hanya terkenal sebagai sahabat yang setia di medan perang namun juga sebagai penasihat bijak bagi Rasulullah. Kesetiannya juga terbukti pada perjanjian Aqabah Kedua.
Ia memegang tangan Rasulullah dan bertanya apakah hadirin sudah yakin berbaiat pada Rasulullah. Sebanyak 74 orang yang hadir dalam Aqabah Kedua tersebut pun menjawab bahwa dengan sadar mereka bersedia berbaiat pada Rasulullah.
Wafatnya
As’ad selalu setia pada Islam dan Rasulullah hingga ia wafat di awal bulan ketika Nabi Muhammad dan para sahabat hijrah. Kemudian ia juga menjadi orang pertama dari kaum Anshar yang jenazahnya disholatkan oleh Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Setelah itu jenazahnya dimakamkan di Baqi dan menurut orang-orang Anshar ia merupakan orang pertama yang dimakamkan di tempat tersebut. Jadi, As’ad merupakan sahabat Nabi dari Yatsrib sekaligus orang Yastrib atau Madinah yang pertama kali memeluk agama Islam.
Baca Juga: Abu Ayyub Al Anshari, Sahabat Nabi yang Tangguh dan Dermawan
Setelah memeluk Islam ia memiliki banyak kontribusi dalam penyebaran Islam di Madinah, ikut perang Badar, hingga mengikuti perjanjian Aqabah Kedua. As’ad bin Zurarah merupakan sosok yang luar biasa berani demi menyebarkan kebenaran agama Islam dan sangat setia kepada Nabi Muhammad SAW. (R10/HR-Online)