Photo : Ilustrasi/ Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Penambak udang di wilayah Kecamatan Parigi dan Cijulang, Kabupaten, Jawa Barat, kini banyak yang memilih untuk membudidayakan kepiting bakau. Hal itu terjadi setelah adanya serangan virus mematikan terhadap udang.
Elis, salah seorang karyawan tambak udang milik H. Suratman, ketika ditemui HR Online, Minggu (23/08/2015), mengaku terpaksa berganti haluan dengan membudidayakan kepiting bakau. Menurut dia, kepiting bakau lebih aman dari virus. Tapi itu tidak berarti tidak ada resiko. Resikonya bisa kabur atau saling memakan diantara kepiting jika kurang pakan.
Menurut Elis, untuk mendapatkan kroyo atau kepiting kecil, ia harus mendatangkannya dari Cirebon. Bisa juga membeli dari nelayan tradisional, namun kebutuhannya banyak. Nelayan tradisional hanya mampu menjual 1-3 kg perhari.
“Untuk kepiting lokal ini sangat sulit didapat, sekarang sudah jarang,” kata Elis.
Elis menjelaskan, lahan tambak seluas 200 bata kini ditanami sebanyak 200 sampai 400 kilogram kepiting kecil. Harga kepiting bakau asal Cirebon Rp.35.000/ kg. Memerlukan waktu 3 bulan hingga bisa dipanen. Setelah tiga bulan ditambak baru bisa mencapai 4 ons-5 ons perekor. (Askar/R4/HR-Online)