harapanrakyat.com,- Petani di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyulap lahan sawah jadi kebun jagung. Hal itu dilakukan karena lahan sawah mereka tidak teraliri air akibat musim kemarau.
Baca Juga: Tanaman Padi Mati karena Kurang Pasokan Air, Petani di Pangandaran Pesimis Bisa Segera Panen
Ijan, salah seorang petani di Kecamatan Langkaplancar mengatakan, saat ini banyak lahan sawah yang tidak teraliri air. Para petani pun memanfaatkan lahan sawahnya menjadi kebun jagung.
“Ya, daripada tidak digarap, saya manfaatkan saja untuk menanam jagung,” katanya kepada harapanrakyat.com, Selasa (27/8/2024).
Ijan pun mengajak petani lainnya untuk menanam jagung, agar lahan sawah yang tidak teraliri air bisa tetap produktif selama musim kemarau seperti sekarang ini.
“Saya mau mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan sawah yang tidak teraliri air dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan jagung,” ujarnya.
Lahan Sawah Kering di Langkaplancar Pangandaran Jadi Kebun Jagung
Ia menyebutkan, jika menanam padi bisa panen selama 3 bulan, panen jagung cukup dua bulan saja. Sehingga lahan sawah yang kering bisa dimanfaatkan dulu sebelum datang musim hujan.
Baca Juga: Petani Vanili di Pangandaran Keluhkan Harga yang Turun Drastis
Intinya, menurut Ijan, petani harus mencari solusi agar bisa menghasilkan meski lahan sawahnya tidak teraliri air dengan maksimal.
“Jadi para petani tidak harus terpaku pada kondisi lahan yang hanya karena biasa ditanami padi. Kan masih bisa ditanami jagung jika kondisi kemarau seperti ini,” kata Ijan.
Hal serupa dikatakan Rojali, petani lainnya, bahwa lahan sawah yang tidak teraliri air dengan maksimal sebaiknya dimanfaatkan untuk menanam jagung.
“Tanaman jagung dalam jangka waktu dua bulan sudah bisa panen, dan harga jualnya juga lumayan bagus. Untuk jagung manis harganya kisaran 7.000 rupiah per kilogramnya, sedangkan untuk harga jagung hibrida harganya kisaran 9.000 rupiah per kilogramnya,” terangnya.
Rojali juga menjelaskan bedanya jagung manis dan jagung hibrida. Jagung manis dipanen dan dijual basah tanpa dikupas. Sementara untuk jagung hibrida harus melalui proses pengeringan dulu, dan dijual berasnya.
Baca Juga: Tiga Kecamatan di Pangandaran Dilanda Kekeringan Imbas Kemarau
Para petani di Langkaplancar biasanya saat kemarau memanfaatkan lahan sawah yang kering jadi kebun jagung. Mereka menanam jagung jenis hibrida dan jagung manis, karena jagung jenis tersebut tergolong mudah pemasarannya. (Ceng/R3/HR-Online/Editor: Eva)