harapanrakyat.com – Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Guntur, Garut Jawa Barat, masih menyala hingga Rabu (21/8/2024) siang. Banyak aparat gabungan yang dikerahkan untuk menyekat jalur api, karena upaya pemadaman sulit dilakukan secara manual. Data yang dihimpun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, sudah ada 200 hektar lahan yang hangus dilalap si jago merah.
Kemarau panjang yang dirasakan di Garut, Jawa Barat, sudah berdampak pada kebakaran lahan yang berada di kawasan Gunung Guntur. Sejak Selasa (20/8/2024) kemarin hingga Rabu (21/8/2024) sore tadi, kepulan asap tebal masih membumbung tinggi di area gunung Guntur.
Sulitnya medan untuk mencapai titik api membuat mobil pemadam kebakaran tak bisa masuk ke akses kebakaran. Sehingga petugas gabungan yang diterjunkan yaitu TNI-Polri, BPBD dan Dinas Kebakaran Garut, hanya bisa membantu mengupayakan penyekatan api agar tak mendekat ke pemukiman warga.
Baca Juga: Gunung Guntur di Garut Terbakar Hebat, Jalur Pendakian Ditutup
“Blok yang terbakar ini sejak kemarin, dari di blok Cigenjreng, hingga Leuweung Saeutik,” kata Agung Ferdiansyah, Polhut BKSDA Jawa Barat, Rabu (21/8/2024).
Ia juga menyebut, luas lahan yang terbakar mencapai 200 hektar, sehingga jalur pendakian sementara waktu ditutup, karena bisa membahayakan pendaki.
“Masih banyak satwa yang di blok Citiis. Luas yang terbakar saat ini diperkirakan 200 hentar dari hari kemarin hingga sekarang,” tambahnya.
Kebakaran gunung Guntur merupakan kebakaran yang kerap terjadi setiap musim kemarau. Ilalang kering ditambah pepohonan yang mudah terbakar membuat api cepat merembet ke area lain diakibatkan tipuan angin.
Belum diketahui sampai kapan jalur pendakian gunung Guntur ditutup, namun upaya ini dilakukan petugas agar tak menimbulkan korban jiwa. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)