harapanrakyat.com – Siswa SMP asal Garut, Jawa Barat, korban penganiayaan dan perundungan oleh sesama pelajar, masih trauma dan tak berani masuk sekolah. Orang tua yang was-was atas keselamatan jiwa anaknya, bahkan bingung harus meminta perlindungan kepada siapa. Kini anak tersebut lebih memilih berdiam diri di rumah dan melakukan pemulihan fisik.
HFR (13) pelajar SMP asal Kampung Dayeuh Handap Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat, mengaku belum mau bersekolah pasca insiden kekerasan menimpa dirinya. Hal itu dikatakan langsung oleh ayah dan ibunya karena korban masih bingung mencari keselamatan saat bersekolah.
Baca Juga: KPAI Temukan Luka Robek di Kepala Siswa SMP Korban Perundungan di Garut
Hani Hadianti dan Indra Ramdani, ibu dan ayah korban mengaku was-was akan tindakan kekerasan susulan yang akan dilakukan teman-teman pelaku apabila anaknya itu bersekolah.
“Was-was pak, anak masih belum mau ke sekolah, kami juga orang tua khawatir akan keselamatan anak. Pelaku memang ditangani polisi, tapi bagaimana jika teman-teman si pelaku ini memperlakukan perbuatan yang sama kepada anak saya, siapa yang mau jamin keselamatan anak saya saat di sekolah,” kata Hani, Senin (19/8/2024) di kediamannya.
Kondisi Korban Perundungan Asal Garut
Tangis haru pecah saat ditanya bagaimana kondisi korban saat ini. Orang tua menjawab, meski secara fisik terlihat biasa, namun ibu dan ayahnya itu masih trauma. Apalagi setelah melihat video kekerasan yang terjadi kepada anaknya.
“Melihat fisik berangsur membaik, cuma luka memar di pelipis, kemudian di kepala masih terlihat,” tambahnya.
Orang tua korban perundungan asal Garut itu pun ingin kasusnya segera selesai. Apalagi mental korban yang sempat terguncang membuat khawatir akan masa depan anaknya.
Hani meminta penegak hukum mengambil langkah yang tepat dan seadil-adilnya dalam menangani kasus ini.
“Saya ingin keadilan, mana ada yang rela orang tua saat melihat anaknya dianiaya. Video itu kan yang buat viralnya kan si pelaku, dia bikin status di WA,” tutupnya.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan dan Perundungan Siswa SMP di Garut, Orang Tua Lapor Polisi
Hani dan Indra kini masih menunggu kejelasan status hukum pelaku yang memang sama pelajar seperti anaknya. Namun penganiaya korban berbeda sekolah, sehingga secara pengawasan akan sulit dilakukan. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)