Selasa, Maret 11, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah G30S PKI, Peristiwa Kontroversial dalam Sejarah Politik RI

Sejarah G30S PKI, Peristiwa Kontroversial dalam Sejarah Politik RI

Sejarah G30S PKI adalah sebuah peristiwa signifikan yang berlangsung dari malam tanggal 30 September hingga pagi 1 Oktober 1965. Peristiwa ini sering disebut sebagai GESTAPU, singkatan dari Gerakan September Tiga Puluh. 

Peristiwa ini melibatkan kudeta yang gagal oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan menggantinya dengan pemerintahan yang lebih komunis. 

Baca Juga: Kronologi Lengkap Tentang Sejarah Pertempuran Medan Area

Kejadian tersebut mengakibatkan kematian enam perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa individu lainnya. Kudeta ini merupakan upaya yang dilakukan oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.

Sejarah G30S PKI dan Latar Belakangnya

Pada awal 1960-an, Indonesia mengalami ketidakstabilan politik yang terjadi akibat berbagai faktor. Termasuk ketegangan ideologi, ekonomi yang merosot, dan persaingan politik. PKI, yang di bawah kepemimpina D.N. Aidit. 

D.N. Aidit berusaha memperluas pengaruhnya dalam pemerintahan dan militer. Di sisi lain, ada ketidakpuasan di kalangan beberapa kelompok militer terhadap kepemimpinan Soekarno, serta meningkatnya ketegangan antara PKI dan kekuatan anti-komunis di Indonesia

Peristiwa sejarah G30S PKI terjadi dalam konteks pemerintahan Presiden Soekarno yang menerapkan sistem “Demokrasi Terpimpin”. Pada masa itu, PKI adalah partai komunis terbesar di luar Tiongkok dan Uni Soviet, dengan peran signifikan dalam mengendalikan gerakan buruh dan petani di Indonesia.

Pada Juli 1959, Soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang menetapkan konstitusi baru dan membubarkan parlemen, dengan dukungan dari PKI. Dekrit ini juga memperkuat angkatan bersenjata dengan mengangkat sejumlah jenderal ke posisi strategis. 

PKI menyambut langkah ini dan mendapatkan kepercayaan untuk berperan dalam menganalisis Konsep Nasional, Agama, dan Komunikasi (NASAKOM). Dengan persetujuan Sukarno, PKI meluncurkan kampanye untuk membentuk “Angkatan Kelima”, sebuah kelompok pendukung bersenjata. 

Namun, rencana ini mendapat perlawanan keras dari kalangan militer. Pada tahun 1963, PKI di bawah pimpinan D.N. Aidit berusaha menghindari bentrokan antara massa dengan polisi dan militer, dengan slogan “untuk ketentraman umum untuk polisi”.

Pada Agustus 1964, Aidit menyerukan agar anggota PKI menjaga hubungan baik dengan angkatan bersenjata dan mendorong para penulis serta kelompok kiri untuk menghasilkan karya yang mendukung “masa tentara”.

Di awal tahun 1965, buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan karet milik Amerika Serikat, sementara jenderal-jenderal militer juga menjadi anggota koroner. Menteri PKI yang menjabat sebagai petinggi militer dalam kabinet Sukarno terus mendorong narasi bahwa angkatan bersenjata adalah bagian integral dari revolusi demokrat.

Aksi Kudeta

Dalam sejarah G30S PKI, pada malam 30 September 1965, sekelompok militer yang menyebut diri mereka sebagai “Gerakan 30 September” melakukan kudeta dengan tujuan utama menculik dan membunuh tujuh jenderal tinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Kelompok tersebut menganggap ABRI sebagai ancaman terhadap PKI. Para jenderal tersebut diculik dari rumah mereka dan dibunuh dengan kejam. Kemudian mereka membuangnya ke sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta.

Reaksi dan Konsekuensi

Kudeta ini segera dihadapi dengan reaksi keras dari kalangan militer yang setia kepada Presiden Soekarno. Jenderal Soeharto, yang saat itu adalah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD), memimpin operasi untuk menghentikan kudeta. 

Pada 1 Oktober 1965, pasukan Soeharto berhasil mengendalikan situasi dan mengumumkan bahwa PKI berada di balik kudeta tersebut. Peristiwa ini memicu gelombang penangkapan dan pembunuhan massal terhadap anggota PKI dan orang-orang yang dianggap simpatisan PKI di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah Hari Wanita TNI Angkatan Udara 12 Agustus, Realisasi Emansipasi Wanita

Perkiraan jumlah korban tewas dalam tragedi sejarah G30S PKI ini bervariasi antara 500.000 hingga 1 juta orang, meskipun angka pastinya tidak pernah dapat kita pastikan. Selain itu, banyak orang yang menjadi tahanan tanpa proses hukum dan mendapat tuduhan sebagai anggota atau pendukung PKI.

Akibat Jangka Panjang

Setelah peristiwa tersebut, Soeharto secara efektif mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno melalui proses yang terkenal sebagai “Orde Baru”. Soeharto memulai reformasi besar-besaran yang menghapuskan pengaruh PKI dari politik Indonesia dan memulai program-program pembangunan ekonomi serta stabilitas politik yang terkenal sebagai “Pembangunan Orde Baru”.

Pada tahun 1966, Soekarno terpaksa menyerahkan kekuasaan eksekutif kepada Soeharto melalui Surat Perintah 11 Maret (Supersemar), yang memungkinkan Soeharto untuk menjalankan kekuasaan sebagai Presiden.

Tokoh yang Gugur dalam G30S PKI

Dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) PKI, yang mengakibatkan kematian tujuh perwira tinggi militer Indonesia, terdapat beberapa tokoh kunci yang memainkan peran penting. Berikut adalah tokoh-tokoh utama dalam peristiwa tersebut:

  1. Jenderal Ahmad Yani
  2. Mayjen R Soeprapto
  3. Mayjen MT Haryono
  4. Mayjen S Parman
  5. Brigjen DI Panjaitan
  6. Brigjen Sutoyo
  7. Lettu Pierre A Tendean

Tragedi kematian yang terjadi dalam peristiwa G30S PKI adalah salah satu momen tragis yang mengejutkan Indonesia. Peristiwa ini membawa dampak signifikan terhadap politik dan militer di negara tersebut. Kejadian ini tidak hanya mengubah arah sejarah Indonesia, tetapi juga memberikan pelajaran berharga.

Baca Juga: Sejarah Paskibraka Indonesia dan Arti Susunan Formasinya

G30S PKI menjadi salah satu peristiwa yang sangat kontroversial dan menimbulkan dampak mendalam pada sejarah politik Indonesia. Hingga saat ini, peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan dan kajian akademis, serta mempengaruhi pandangan dan hubungan politik di Indonesia. (R10/HR-Online)

Cara Membuat Video Velocity di TikTok dengan Mudah dan Cepat

Cara Membuat Video Velocity di TikTok dengan Mudah dan Cepat

Tahukan Anda bagaimana cara membuat video velocity di TikTok? Bagi pengguna TikTok yang ingin mempercantik video dengan efek keren, mungkin sudah familiar dengan istilah...
Bocah 4 tahun hanyut di Tasikmalaya

Ditinggal Ibunya Ambil HP, Bocah 4 Tahun Hanyut Terbawa Arus Sungai di Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Seorang bocah berusia 4 tahun hilang diduga hanyut terbawa arus Sungai Cipatujah, Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (10/3/2025) kemarin. Korban...
Selama Tahun 2024, Dinas Pertanian Sebut Produksi Singkong di Ciamis Capai 14.429 Ton

Selama Tahun 2024, Dinas Pertanian Sebut Produksi Singkong di Ciamis Capai 14.429 Ton

harapanrakyat.com,- Kabupaten Ciamis mencatatkan produksi singkong yang signifikan sepanjang tahun 2024. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis melaporkan total produksi singkong mencapai...
Ciamis Gencarkan Program GSM ,Tekan Angka Stunting di Lima Desa Percontohan

Ciamis Gencarkan Program GSM, Tekan Angka Stunting di Lima Desa Percontohan

harapanrakyat.com,- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meluncurkan program inovatif bernama "Gerabah Stunting Manis" (GSM)....
Spesifikasi Realme Narzo 80x 5G, HP Tangguh RAM 12 GB

Spesifikasi Realme Narzo 80x 5G, HP Tangguh RAM 12 GB

Realme Narzo 80x 5G kemungkinan akan meluncur di pasar India. Dalam rencana perilisannya, terungkap bahwa HP Realme ini memiliki nomor model RMX3944. Dengan mengusung...
Fuji trauma main film

Fuji Trauma Main Film, Mau Belajar Akting dengan Ahlinya

harapanrakyat.com,- Fuji trauma main film, gegara pernah dihujat pasca berperan di sebuah film layar lebar. Selebgram pemilik nama lengkap Fujianti Utami ini belum berani...