harapanrakyat.com,- Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Ciamis, komitmen dalam percepatan penurunan stunting dan gizi buruk di Ciamis, Jawa Barat. Salah satunya upayanya, adalah menjadi ibu asuh bagi dua bayi warga Gunung Cupu, Kecamatan Sindangkasih, Ciamis.
Ketua GOW Ciamis, Talbiyah Munadi mengatakan, langkah tersebut sebagai wujud cinta dan kepedulian dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya stunting dan kekurangan gizi.
Sebab menurutnya, stunting masih menjadi masalah bersama. Sehingga, GOW Ciamis turut serta dalam melakukan penanganan masalah tersebut.
“Salah satunya menjadi ibu asuh, yang nantinya memberikan perhatian khusus terhadap anak yang dianggap kurang dalam pemberian gizi,” katanya Jumat, (9/8/2024).
Menurutnya, untuk percepatan penurunan stunting di Ciamis, tentunya memerlukan kolaborasi dan peran serta berbagai lapisan masyarakat.
“Jadi tidak hanya dinas kesehatan maupun puskesmas saja yang memikirkan masalah stunting ini,” ujarnya.
Baca Juga: PMT Lokal, Cara Dinkes dan Puskesmas Atasi Gizi Buruk dan Stunting di Ciamis
Sementara terkait menjadi ibu asuh bagi bayi di wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih, ia berharap, status gizi kedua bayi tersebut terpantau maksimal. Bahkan, sampai status gizinya baik selama kurang lebih 90 hari.
“Untuk itu, saya mengajak perempuan yang tergabung di GOW dan majlis taklim, untuk peduli balita sebagai tunas bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sindangkasih, Asep Setiawan, mengaku terbantu dengan aksi yang pengurus GOW Ciamis lakukan. Terlebih terhadap percepatan penurunan stunting di wilayahnya.
“Kegiatan yang dijalankan ini sangat menginspirasi, demi terwujudnya generasi Ciamis yang sehat, keren, bebas stunting dan penuh cinta,” katanya.
Lanjutnya, bahwa pihaknya bersama Dinas Kesehatan Ciamis sudah melakukan berbagai upaya dalam percepatan penurunan stunting dan prevalensi gizi buruk.
Yaitum dengan program Pawang Hati Bucin (Pengawalan dan Perhatian Khusus untuk Ibu Hamil, Bayi dan Balita dengan Cinta).
“Bersama Bidang Kesehatan Masyarakat terus kita laksanakan dengan baik, agar bayi dengan gizi buruk dapat tertangani,” pungkasnya. (ES/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)