harapanrakyat.com – Sejumlah PKL di Cimahi, Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng MinyaKita yang merupakan produk Kementerian Perdagangan (Kemendag). Awalnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp 14 ribu per liter. Namun, belakangan Kemendag menetapkan HET MinyaKita di angka Rp 15.700 per liter atau naik sebesar Rp 1.700 per liter.
Baca Juga : Harga Minyakita Naik Rp 1700 per Liter, Pemkot Cimahi Jamin Stok Aman
Selain harga yang naik, stok minyak goreng MinyaKita di Cimahi relatif sulit. Akibatnya, sejumlah PKL pun beralih ke produk minyak goreng lain.
Pedagang gorengan di wilayah Cigugur Tengah, Gumun (60) mengatakan, ia harus memutar otak dengan kondisi seperti ini agar tidak merugi. “Biasanya saya gunakan minyak goreng MinyaKita. Namun, semenjak harga naik dan sulit mendapatkannya, akhirnya saya menggantinya dengan produk lain,” ujarnya, Senin (5/8/2024).
Pedagang Tahu Sumedang di Cimindi, Iwan (39), menyebut, naiknya harga minyak goreng MinyaKita membuatnya harus menyiasati agar mendapat omzet seperti biasa.
“Sebelumnya saya gunakan MinyaKita, bahkan ketika awal-awal harga naik, namun kondisi seperti ini sangat berpengaruh terhadap pendapatannya. Saya harus membuat pilihan dengan mengurangi ukuran tahu atau menaikan harga,” tutur Iwan.
Namun menurutnya, pilihan tersebut terlalu berisiko, ia khawatir pelanggannya pindah ke pedagang lain. Karena itu, Iwan kini beralih ke minyak merek lain yang lebih ekonomis.
Baca Juga : Minim Pasokan, Cabai Rawit di Cimahi Naik Menjadi Rp 70 Ribu per Kilogram
Kadisdagkoperin Cimahi, Hela Haerani menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan paguyuban pasar Cimahi terkait kenaikan HET minyak goreng MinyaKita ini.
“Kenaikan harganya belum terlalu signifikan dan juga saya rasa masih tersedia dipasaran, tetapi kami akan segera melakukan tindakan,” kata Hela.
Saat ini, pihaknya akan melihat perkembangan di pasar terlebih dulu dengan cara terus melakukan pemantauan. “Kami akan terus melihat perkembangan. Hal ini bertujuan agar harga minyak goreng MinyaKita sampai kepada masyarakat sesuai HET yang telah ditentukan pemerintah,” katanya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)