harapanrakyat.com – Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, turut menyoroti soal banyaknya anak yang harus menjalani cuci darah. Saat ini, dinas kesehatan sedang menyusun Raperwal Kota Bandung tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Di dalam raperwal itu, tertuang mengenai konsumsi garam, gula, dan lemak. Upaya tersebut, dalam menanggapi kasus puluhan anak yang rutin cuci darah di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Baca Juga : Dinas Kesehatan Jawa Barat Catat Ada 125 Anak Jalani Cuci Darah Selama 2023
Kadinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari upaya preventif, dalam menanggulangi permasalahan anak rutin cuci darah.
Sebagai informasi, RSHS Bandung mencatat setiap bulannya ada 10 hingga 20 anak melakukan hemodialisis akibat penyakit ginjal kronik. Hal tersebut, terbilang mengkhawatirkan sebab pengobatan memerlukan jangka waktu yang panjang atau seumur hidup.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima terkait jumlah pasti terkait anak di Kota Bandung yang rutin melakukan cuci darah.
“Jadi untuk info sementara tidak ada kenaikan (kasus anak cuci darah). Tapi datanya sedang kami minta ke RSHS. Sekarang kita sedang menyusun Raperwal tentang GERMAS,” ungkapnya.
Baca Juga : Banyak Anak Jalani Cuci Darah, Menkes Minta Kurangi Konsumsi Makanan Mengandung Gula Berlebih
Ia menilai lembaga pendidikan merupakan institusi paling strategis, dalam upaya mensosialisasikan kampanye hidup sehat. Selain itu, pihaknya kini sedang mengoptimalisasi program Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). Hal itu terkait zat tambahan terlarang yang terkandung pada makanan jajanan anak sekolah (MJAS).
“Kita juga akan bekerja sama dengan DKPP Kota Bandung terkait proyek percontohan kantin sekolah sehat. Ini sebagai upaya melaksanakan deteksi dini, lewat penjaringan kesehatan di sekolah-sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya anak yang harus menjalani cuci darah,” ucap Kadinkes Kota Bandung itu. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)