Senin, April 7, 2025
BerandaBerita BisnisBudidaya Ubi Cilembu, Peluang Usaha yang Menjanjikan

Budidaya Ubi Cilembu, Peluang Usaha yang Menjanjikan

Budidaya ubi Cilembu merupakan salah satu inspirasi bisnis yang menjanjikan. Ubi Cilembu terkenal sebagai jenis ubi jalar dengan kualitas unggul. Popularitasnya tanaman ini semakin meningkat.

Baca Juga: Budidaya Tanaman Kemangi, Mudah dan Menguntungkan

Hal itu karena banyak orang yang lebih memilih ubi ini daripada jenis ubi lainnya. Kelezatan dan tekstur lembutnya membuat ubi Cilembu menjadi pilihan favorit konsumen. Sehingga memberikan peluang besar bagi pengusaha yang ingin terjun ke bidang ini.

Budidaya ubi Cilembu dan Peluangnya

Menanam ubi Cilembu menawarkan peluang usaha yang menjanjikan dengan beberapa keunggulan utama. Ubi Cilembu populer karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut.

Harga jenis ubi ini juga cukup stabil di pasaran. Permintaan akan ubi Cilembu meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan makanan sehat dan lokal.

Usaha ini memerlukan perencanaan yang matang, termasuk pemilihan lokasi yang tepat dengan tanah subur dan sistem drainase yang baik. Menanam ubi Cilembu juga membutuhkan perawatan khusus

Mulai pemupukan dan pengendalian hama secara teratur. Investasi awal untuk benih, pupuk, dan peralatan bisa bervariasi. Akan tetapi, potensi hasil yang tinggi dapat mengimbangi biaya tersebut.

Diversifikasi produk juga dapat meningkatkan nilai jual, misalnya dengan mengolah ubi Cilembu menjadi produk olahan seperti keripik atau kolak. Promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan pasar lokal atau supermarket dapat memperluas jangkauan pasar.

Selain itu, dengan pengelolaan yang baik, budidaya ubi Cilembu dapat menjadi usaha yang berkelanjutan dan menguntungkan. Sehingga berkontribusi pada ketahanan pangan dan menciptakan lapangan kerja di komunitas lokal.

Karakteristik Ubi Cilembu

Ubi Cilembu adalah jenis ubi jalar lokal yang berasal dari Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sering disebut juga sebagai ubi madu, karena ketika dipanggang, ubi ini mengeluarkan cairan lengket mirip madu dengan rasa yang manis.

Selain rasanya yang manis, ubi Cilembu juga menarik perhatian karena warnanya. Saat mentah, daging ubi ini memiliki warna krem kemerahan, yang berubah menjadi kuning setelah Anda masak.

Ciri khas lain dari ubi Cilembu adalah bentuknya yang panjang, berurat, dan tidak mulus. Ubi ini tidak hanya menarik dari segi rasa, warna, dan bentuk, tetapi juga kaya akan berbagai vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan.

Tingginya minat masyarakat terhadap ubi ini membuat banyak petani berminat untuk menanamnya. Proses penanaman ubi Cilembu umumnya tidak berbeda jauh dari metode budidaya ubi lainnya.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai teknik menanam ubi Cilembu secara organik, Anda bisa merujuk pada buku Petunjuk Teknik Budidaya Ubi Cilembu Organik sebagaimana di bawah ini:

1. Menyiapkan Benih

Bibit ubi Cilembu dapat Anda peroleh melalui dua metode perbanyakan, yaitu generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif menggunakan umbi sebagai bibit, sementara perbanyakan vegetatif bisa Anda lakukan melalui stek.

Untuk perbanyakan vegetatif, caranya adalah dengan memotong batang tanaman yang memiliki dua ruas, kemudian menghilangkan semua daun pada batang tersebut. Tempatkan stek di tempat teduh selama sekitar satu minggu. 

Meskipun metode ini tergolong mudah, sebaiknya lakukan penanaman bibit dari stek batang untuk 3 hingga 5 generasi untuk hasil yang optimal.

2. Persiapan Lahan

Langkah budidaya ubi Cilembu ialah pengolahan lahan. Sebelum menanam ubi Cilembu, tanah harus Anda bajak terlebih dahulu untuk mempersiapkan media tanam. Selanjutnya, buat bedengan dengan ketinggian sekitar 30 hingga 40 cm, lebar 60 hingga 100 cm, dan jarak antar bedengan sekitar 40 hingga 60 cm.

Baca Juga: Budidaya Tanaman Stevia Jadi Peluang Bisnis Menjanjikan

3. Proses Penanaman Ubi dan Pengaplikasian Mulsa Jerami

Menanam ubi Cilembu cukup mudah. Caranya adalah dengan membenamkan sekitar dua pertiga stek batang ke dalam tanah. Setelah itu, lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari untuk menjaga kelembapan tanah. Hentikan penyiraman saat tanaman mulai tumbuh daun baru.

Selain itu, penggunaan mulsa jerami sangat bermanfaat. Mulsa jerami membantu menjaga kelembapan tanah, mendukung produktivitas ubi Cilembu, serta mengendalikan pertumbuhan gulma. Selain itu, mulsa jerami juga berfungsi untuk mempertahankan agregat tanah, mengurangi erosi, menjaga suhu tanah, dan melindungi tanaman dari radiasi matahari langsung.

4. Proses Perawatan

Budidaya ubi Cilembu berikutnya yaitu perawatan. Pemupukan yang tepat sangat mempengaruhi hasil panen ubi Cilembu. Pupuk kalium berperan penting dalam pembentukan umbi. 

Semakin banyak unsur kalium yang tersedia, maka kian maksimal pembentukan umbi. Unsur fosfor mendukung produksi akar penyimpanan (umbi), sedangkan unsur nitrogen penting untuk pertumbuhan awal tanaman.

Penjarangan tanaman dan penyulaman perlu untuk menggantikan tanaman yang mati. Caranya adalah dengan mencabut bibit yang mati dan menanam bibit baru di tempat yang sama.

Sekitar 20 hari setelah penanaman, tanah perlu dijugar dengan lebar guludan sekitar 15 hingga 20 cm lalu biarkan selama 7 hari. Ini bertujuan untuk menggemburkan tanah, memberikan pupuk, dan lainnya.

Penyiangan penting Anda lakukan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di bedengan tanam. Selain itu, pembumbunan berguna untuk menutup akar yang muncul ke permukaan tanah.

Meskipun ubi tahan kering, selama awal pertumbuhan, ketersediaan air harus memadai. Pengairan perlu Anda lakukan hingga tanaman berumur 1 hingga 2 bulan. Pengairan bisa Anda kurangi atau hentikan 2 hingga 3 minggu sebelum panen.

5. Masa Panen

Ketika tanaman ubi Cilembu berumur 6 hingga 8 minggu setelah tanam, tanah harus Anda bongkar dan tutup kembali, sambil merapikan akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Jika akar tidak Anda rapikan, umbi yang dihasilkan mungkin akan berukuran kecil.

Baca Juga: Cara Budidaya Durian Musang King Agar Buah Panen Optimal

Proses terakhir dalam budidaya ubi Cilembu ialah pemanenan. Ubi Cilembu dengan umur genjah bisa Anda panen setelah 3 hingga 3,5 bulan. Sementara varietas yang lebih lama memerlukan waktu sekitar 4,5 hingga 5 bulan untuk panen. (R10/HR-Online)

Cemilan Asal Garut yang Laris Manis Jadi Buruan Pebalik Lebaran

Burayot, Cemilan Asal Garut yang Laris Manis Jadi Buruan Pebalik Lebaran

harapanrakyat.com,- Burayot, cemilan manis asal Garut, Jawa Barat, laris manis menjadi buruan dari para pebalik lebaran 2025. Para pedagang makanan khas Garut ini pun...
Di Balik Kemenangan Lawan Korsel

Di Balik Kemenangan Lawan Korsel, Ternyata Pemain Timnas Indonesia U-17 Produk Elite Semua!

Di balik kemenangan Timnas Indonesia melawan Korea Selatan (Korsel) di laga perdana Grup C Piala Asia U-17 2025 kemarin, ternyata ada fakta mengejutkan dari...
Pungutan Liar di Obyek Wisata

Saber Pungli Temukan Dugaan Pungutan Liar di Obyek Wisata Pangandaran

harapanrakyat.com,- Saber Pungli Pangandaran menemukan adanya dugaan pungutan liar di kawasan obyek wisata Pangandaran, Jawa Barat. Salah satunya adalah dugaan tindak pidana pungutan liar...
Hotman Paris Akan Jalani Endoskopi di Singapura, Buntut Ambruk Saat Sidang

Hotman Paris Akan Jalani Endoskopi di Singapura, Buntut Ambruk Saat Sidang

Hotman Paris dijadwalkan akan jalani endoskopi di Singapura bulan ini. Hal itu merupakan buntut dari ambruknya pengacara kondang tersebut di ruang sidang Pengadilan Negeri...
Kasus Pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru, Ada Dugaan Kekerasan Seksual

harapanrakyat.com,- Proses penyelidikan kasus pembunuhan jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita, masih berlanjut. Kasus pembunuhan tersebut sudah naik ke tahap penyidikan sejak Sabtu 29...
Tanah Longsor Terjang 2 Desa di Panawangan Ciamis

Tanah Longsor Terjang 2 Desa di Panawangan Ciamis, Ratusan Warga Mengungsi

harapanrakyat.com,- Beberapa titik di Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terdampak tanah longsor. Kejadian tanah longsor tersebut terjadi pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 17.00...