Peristiwa pembantaian di Kanto Jepang pada tahun 1923 masih nyata membekas dalam ingatan masyarakat Korea Selatan. Meski 101 tahun telah berlalu, namun kejahatannya masih simpang siur dan Pemerintahan Jepang terkesan menguburnya hingga sekarang.
Baca Juga: Sisi Gelap Kehidupan di Korea Selatan, Tidak Seindah Drama dan Film
Sejarah di balik terjadinya pembantaian etnis Korea di Kanto, Jepang pada tahun 1923 tidak lain karena dilatarbelakangi oleh depresi. Hal itu terjadi setelah bencana tsunami besar melanda Jepang pada 1 September 1923 silam.
Imbas dari peristiwa bencana besar yang menimpa Jepang saat itu menjadikan kekacauan yang tidak terkendali. Berbagai rumor pun menyebar hingga tertuju pada kelompok etnis minoritas Korea yang pada saat itu menetap di Jepang.
Rumor yang menyebar di kalangan penduduk Jepang kala itu adalah, adanya yang menuduh sekelompok orang Korea telah melanggar peraturan karena membakar, menjarah tempat penampungan, toko, rumah kosong. Serta meracuni sumur-sumur di seluruh wilayah Kanto.
Meski tuduhan itu tidak berdasar, rumor tersebut menyebar sangat cepat dan berhasil membakar amarah penduduk Jepang saat itu.
Akibatnya orang-orang Korea yang pada waktu itu tinggal di wilayah Kanto menjadi sasaran bulan-bulanan massa. Mereka dihakimi dan dibunuh tanpa alasan yang jelas.
Bahkan, tak sedikit juga yang salah sasaran, karena sebagian malah membunuh sejumlah kecil orang Cina dan penduduk Jepangnya sendiri.
Baca Juga: Tragedi Mandor Berdarah di Kalimantan, Pembantaian Massal Terkejam Zaman Jepang
Film Dokumenter Pembantaian di Kanto Jepang Tayang 15 Agustus
Film 1923 Kanto Massacre merupakan dilm dokumenter pertama yang berani mengangkat kasus pembantaian etnis Korea di Kanto Jepang ratusan tahun silam.
Nantinya film tersebut akan meliput politisi Jepang, sekaligus keluarga korban pembantaian yang saat ini masih berjuang mencari keadilan. Meskipun Pemerintah Jepang selalu bersikukuh menyangkal kebenaran di balik pembantaian di Kanto Jepang tahun 1923.
Sekitar 6.000 orang Korea dan sebagian kecil orang Cina, serta ada pula penduduk Jepang yang terbunuh. Semua itu atas permintaan dari pemerintah, kepolisian dan militer Jepang saat itu.
Film Dokumenter 1923 Kanto Massacre juga menayangkan perjuangan masyarakat sipil Jepang yang terus mendesak pemerintahannya. Mereka mendesak agar pemerintah mengakui keterlibatannya dalam genosida yang terjadi setelah gempa Kanto kala itu.
Baca Juga: Sejarah Kerusuhan Mei 1998, Penjarahan Toko-Toko Tionghoa yang Disorot Dunia
Bertepatan dengan hari kemerdekaan Korea Selatan yang resmi merdeka dari penjajahan Jepang, film ini akan tayang pada 15 Agustus 2024 di bioskop Korea Selatan. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)