harapanrakyat.com – Hamparan sawah tadah hujan di Bandung Barat, Jawa Barat, berpotensi mengalami kekeringan ketika memasuki musim kemarau. Diprediksi kemarau ini akan berlangsung dari Juli hingga September 2024.
Baca Juga : Mitigasi Ancaman Kekeringan di Jawa Barat, Kota/Kabupaten Harus Waspada
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat mencatat, ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan. Namun, dari semua itu daerah yang paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan. Kecamatan yang paling rawan tersebut adalah Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar.
“Kami telah petakan wilayah yang rawan kekeringan, utamanya sawah tadah hujan. Sebenarnya hampir di seluruh kecamatan ada potensi ancaman kekeringan. Tetapi yang ancaman paling besar ada di 6 kecamatan,” kata Kepala DKPP Bandung Barat Lukmanul Hakim, Selasa (30/7/2024).
Berdasarkan hasil verifikasi DKPP Bandung Barat, kata Lukmanul, ada 5.508 hektare sawah sangat berpotensi kekeringan. Sehingga para petani tak dapat lagi bercocok tanam.
Baca Juga : 200 Kecamatan di Jawa Barat Alami Kekeringan
“Kami melakukan pemetaan dan verifikasi lapangan terkait data dari BPS. Tercatat, sawah tadah hujan hanya sekitar 5 ribu hektare. Angka inilah yang kita masukkan sebagai lahan pertanian yang rawan kekeringan,” ucapnya.
Untuk mencegah kerugian besar akibat kekeringan, DKPP Bandung Barat memerintahkan para penyuluh lapangan mendorong petani padi mempercepat waktu tanam. Selain itu juga memaksimalkan capaian target luas tanam dari April hingga September 2024.
Selain itu, upaya mitigasi telah pihaknya siapkan dengan cara optimalisasi pompa air dan juga memanfaatkan jaringan irigasi air tanah. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)