Budidaya ikan tapah sangat sesuai untuk beberapa wilayah di Indonesia. Ikan tapah yang terkenal dengan ukuran besarnya dan daging yang lezat, telah lama menjadi favorit di kalangan pencinta kuliner.
Namun, dengan meningkatnya permintaan dan kerusakan habitat alami, populasi ikan tapah di alam liar semakin terancam. Untuk menjaga kelestarian spesies ini dan memenuhi permintaan pasar, pengembangbiakkan ikan tapah merupakan solusi yang sangat menjanjikan.
Baca Juga: Budidaya Ikan Cupang, Peluang Usaha Modal Kecil Untung Besar
Ikan tapah dapat berkembang baik di perairan Sungai Musi, Sumatera Selatan, dan menjadi salah satu keunikan lokal karena ukurannya yang sangat besar. Dengan ukuran yang optimal, ikan ini bisa menjadi yang terbesar di Indonesia, sehingga sering mendapat julukan sebagai “monster” karena ukuran dan penampilannya yang mengesankan.
Budidaya Ikan Tapah, Begini Metode yang Tepat
Ikan tapah tidak hanya terkenal di Indonesia saja. Akan tetapi juga dapat kita temukan di beberapa negara lain seperti Vietnam, Malaysia, dan Pakistan. Nama latinnya adalah Wallago.
Ikan ini memiliki tubuh yang panjang dan padat dengan kepala lebar serta mulut besar. Ciri khas dari ikan tapah yang membedakannya dari jenis ikan lainnya adalah kumisnya yang mencolok serta gigi-giginya yang tajam.
Ikan tapah yang dapat mencapai panjang hingga 2,4 meter ini merupakan predator air tawar yang mengesankan. Meskipun terkenal sebagai ikan monster, untuk mengembangbiakkan ikan tapah memerlukan perhatian khusus.
Terutama karena keberadaannya yang semakin langka di perairan Indonesia. Penurunan populasi ikan ini disebabkan oleh aktivitas penangkapan berlebih dan kurangnya upaya perlindungan.
Warna tubuh ikan tapah bervariasi dari abu-abu kecoklatan hingga hitam, dengan perut yang lebih terang. Sirip punggungnya panjang dan memanjang hampir sampai ke ekor. Untuk budidaya jenis ikan ini, beberapa metode yang dapat Anda terapkan meliputi:
Sistem Keramba Jaring Apung
Salah satu metode budidaya ikan tapah yang efektif adalah menggunakan sistem keramba jaring apung. Sistem ini memanfaatkan area perairan yang luas, seperti danau, waduk, atau sungai besar.
Penting untuk memilih lokasi yang memiliki kualitas air yang baik, dengan arus yang tidak terlalu deras dan kedalaman air yang cukup. Hindari lokasi yang dekat dengan pemukiman penduduk atau industri untuk mengurangi risiko pencemaran air yang dapat memengaruhi kesehatan ikan.
Gunakan bahan yang kuat dan tahan lama, seperti jaring nilon dengan ukuran mata jaring yang sesuai dengan ukuran ikan tapah. Pasang keramba pada pelampung yang kokoh untuk memastikan keramba tidak hanyut terbawa arus.
Dengan pengelolaan yang baik, budidaya ikan tapah menggunakan sistem keramba jaring apung dapat menghasilkan produksi yang tinggi. Sistem ini memungkinkan ikan tapah tumbuh dalam kondisi yang mendekati habitat aslinya, sehingga mendukung pertumbuhan yang lebih alami dan optimal.
Metode Kolam
Budidaya ikan tapah dengan sistem kolam adalah metode yang paling umum dan banyak digunakan oleh para pembudidaya. Sistem ini memberikan kontrol yang lebih baik terhadap kualitas air dan lingkungan budidaya. Alhasil dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ikan.
Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Koi untuk Pemula, Ladang Bisnis Potensial
Dalam sistem kolam, kualitas air, suhu, dan pH dapat Anda atur dengan lebih mudah. Selain itu, pakannya juga dapat Anda berikan dengan lebih terkontrol dan meminimalkan limbah. Dengan mengisolasi kolam, penyebaran penyakit juga dapat dicegah, menjaga kesehatan ikan tapah secara optimal.
Sebarkan benih ikan tapah secara merata ke dalam kolam, dan hindari penebaran benih yang terlalu padat untuk mencegah terjadinya kanibalisme. Berikan pakan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan tapah.
Jangan lupa sesuaikan frekuensi pemberian pakan dengan tingkat pertumbuhan ikan. Dengan metode kolam, pengembangbiakkan ikan tapah menjadi lebih mudah dan terkontrol dengan baik.
Sistem Semi-Intensif
Sistem semi-intensif adalah kombinasi antara budidaya intensif dan ekstensif, menggabungkan kelebihan dari kedua metode tersebut. Metode ini menawarkan produktivitas yang tinggi dengan biaya produksi yang relatif lebih rendah.
Dalam sistem semi-intensif, lingkungan budidaya tetap memanfaatkan kondisi alam yang ada, tetapi dengan intervensi manusia yang meliputi pemberian pakan tambahan, pengelolaan kualitas air, dan pengendalian hama serta penyakit. Pendekatan ini membantu meningkatkan hasil budidaya sambil tetap memanfaatkan sumber daya alam secara efisien.
Sistem semi-intensif dalam pendayagunaan ikan tapah memiliki beberapa keunggulan ketimbang metode lainnya. Daripada sistem ekstensif, sistem semi-intensif menawarkan produktivitas yang lebih tinggi berkat tambahan pakan.
Sementara itu, daripada sistem intensif, biaya produksinya lebih rendah karena tidak memerlukan investasi besar dalam infrastruktur. Selain itu, sistem ini lebih ramah lingkungan karena masih memanfaatkan kondisi alam.
Baca Juga: Budidaya Ikan Gurame, Berikut Keuntungan dan Tips Suksesnya
Dengan memahami berbagai metode budidaya dan tahapan yang tepat, Anda dapat mencoba budidaya ikan tapah dengan lebih efektif. Pastikan untuk memilih metode yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. (R10/HR-Online)