harapanrakyat.com,- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy menanggapi potensi terganggunya layanan air bersih dampak impounding atau pengisian awal air Bendungan Leuwikeris, Jumat (26/7/2024). Sebelumnya, hal itu diungkapkan Perumda Tirta Anom Kota Banjar, Jawa Barat.
Humas BBWS Citanduy Rahmat Syah mengatakan, dampak impounding Bendungan Leuwikeris berpotensi mengganggu suplai air baku. Terutama pada bangunan intake Balokang Patrol yang melayani sekitar 3.000 sambungan rumah.
Menurutnya Jumlah masyarakat yang akan terdampak pengisian awal air Bendungan Leuwikeris tersebut tidak mencapai 54 ribu jiwa tetapi 3.000 sambungan rumah (SR).
Adapun untuk air baku dari Perumda Tirta Anom 1 dan 2 tidak akan terganggu dengan adanya kegiatan impounding Leuwikeris. Mengingat akan mendapat suplai air dari Sungai Cimuntur yang akan tetap mengalir.
Baca Juga: Perumda Tirta Anom Kota Banjar Ungkap Dampak dari Impounding Bendungan Leuwikeris
“Jumlah masyarakat yang terdampak tidak mencapai 54 ribu jiwa tetapi 3000 sambungan,” kata Rahmat.
Estimasi waktu 55 hari masa impounding Bendungan Leuwikeris adalah kondisi terekstrem berdasarkan prediksi BMKG. Menurut prediksi BMKG akan terjadi La Nina di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga dimungkinkan akan terjadi hujan di bulan Agustus-September.
Impounding Bendungan Leuwikeris, Banjar Akan Terima Manfaat Paling Besar
Terkait potensi kerugian dari adanya kegiatan pengisian air Bendungan Leuwikeris, Kota Banjar merupakan daerah yang akan menerima manfaat paling besar dari Bendungan Leuwikeris.
Manfaat itu, ketersediaan air untuk kebutuhan air baku dan irigasi nantinya akan terjamin keberadaannya sepanjang tahun ketika Bendungan Leuwikeris sudah beroperasi.
Perumda Tirta Anom juga akan menjadi pihak yang akan menerima manfaat tersebut. Pihak BBWS Citanduy juga sedang mencari solusi bersama dengan Pemkot Banjar terkait hal ini.
“Adapun terkait potensi tidak beroperasinya IPA PDAM Balokang Patrol saat ini sedang dilakukan solusi bersama,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Perumda Tirta Anom Kota Banjar E. Fitra Nur Kamilah menyebut potensi tergangunya layanan air bersih dampak impounding Bendungan Leuwikeris kepada Komisi II DPRD Kota Banjar.
Tak hanya itu, ia juga memprediksi potensi menurunnya penerimaan kas perusahaan sekitar Rp 1,2 miliar per bulan dan 54 ribu jiwa akan terdampak.
Pihaknya bersama Komisi II DPRD Kota Banjar pun meminta BBWS Citanduy untuk membuat sumur dalam di 5 titik lokasi pengolahan air bersih sebagai solusi antisipasi dampak impounding Bendungan Leuwikeris tersebut. (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)