harapanrakyat.com,- Sebanyak 54 siswa SMA Negeri 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan usai makan nasi kotak. Para siswa ini mengalami sakit, mual dan muntah sehabis mengikuti MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah). Perisitwa tersebut terjadi, Jumat (19/7/2024) pagi.
54 siswa tersebut kini dalam perawatan medis tersebar di Puskesmas Mangunjaya, Padaherang, Pangandaran dan klinik.
Fahri, siswa yang kini mendapat perawatan mengaku makan nasi kotak pada Kamis (18/7/2024) siang. Awalnya biasa saja, namun pada sore hari mulai mengalami pusing hingga mual dan sakit perut.
“Pagi tadi merasa pusing, mual dan sakit perut,” ujar Fahri.
Baca Juga: Murid dan Orang Tua Siswa di Bandung Barat Diduga Keracunan Makanan Saat Acara Kenaikan Kelas
Sementara Kepala Puskesmas Mangunjaya Suryanto menjelaskan pada pukul 07.00 WIB, pasien dari siswa SMA Negeri 1 Mangunjaya berdatangan ke IGD. Mereka mengalami keluhan yang sama yakni pusing, mual, muntah dan diare.
Puskesmas pun langsung melakukan tindakan dengan pemeriksaan. Pasien dari para pelajar lainnya pun terus berdatangan.
“Siswa siswi terus berdatangan ke puskesmas dengan keluhan yang sama. Kami pun berinisiatif untuk mendatangi sekolah SMAN 1 Mangunjaya memastikan dengan apa yang terjadi,” kata Suryanto.
Menurut Suryanto, pasien tidak hanya datang ke Puskesmas Mangunjaya. Ada juga yang ditangani di UKS dan ruang kelas dengan keluhan yang sama.
“Kami dapat informasi, siswa mengalami sakit setelah kegiatan pramuka,” ungkapnya.
Suryanto menyebut, Puskesmas Mangunjaya kini merawat 16 orang pasien siswa yang diduga keracunan. Sedangkan ada 21 siswa yang ditangani di UKS dan ruang kelas. Ada juga yang dalam perawatan di Puskesmas Padaherang 6 orang, di klinik 4 orang dan di Klinik Sultan Medika 3 orang.
“Jadi jumlah keseluruhan yang dalam perawatan ada 54 siswa. Belum lagi yang rawat jalan, mereka hanya mengalami pusing, lemas. Penangananya dikasih obat saja di sarankan untuk beristirahat di rumah,” ujarnya.
Siswa SMA di Pangandaran Keracunan Usai MPLS, Begini Kata Sekolah
Menurut informasi pihak sekolah, para siswa yang diduga keracunan itu kemungkinan tidak sarapan pagi saat ikuti MPLS.
“Mungkin saja karena paginya tidak sarapan terlebih dahulu, terus kecapaian dan stres yang lebih hingga berdampak,” jelasnya.
Suryanto pun belum dapat memastikan penyebab para siswa tersebut mengalami gejala menyerupai keracunan. Untuk memastikannya perlu ada pemeriksaan laboratorium.
Sementara, Plt Kepala sekolah SMAN 1 Mangunjaya Teti Gumiati memastikan siswa yang diduga keracunan semuanya sudah mendapatkan penanganan.
“Dan langsung ditangani dokter dan tim perawat dari Puskesmas Mangunjaya, Kepala Puskesmas yang langsung memantau,” kata Teti Gumiati.
Teti menjelaskan, menurut siswa yang mengeluh sakit mengaku belum sarapan dari rumah. Ada juga siswa yang punya penyakit lambung. Sekolah langsung berkoordinasi dengan tim kesehatan puskesmas setempat dan respon penanganan cepat.
“Mudah-mudahan cepat segera berangsur pulang. Ada beberapa siswa yang sudah pulang karena kondisinya membaik. Semoga segera yang lain berangsur sehat semuanya,” ujarnya.
Menurut Teti, para siswa sempat diberikan nasi kotak pada siang hari. Namun ketika kegiatan berlangsung sampai selesai sore tidak terjadi apapun.
“Sekarang kita menunggu uji labolatorium dari pihak kesehatan terlebih dahulu,” pungkasnya. (Madlani/R9/HR-Online/Editor-Dadang)