harapanrakyat.com,- Panen komoditas kopi di tahun ini menjadi berkah bagi petani kopi di Desa Sukawening, Kecamatan Cipaku, Ciamis, Jawa Barat. Pasalnya, harga jual biji kopi jenis Robusta siap giling merangkak naik signifikan.
Yoyo, salah seorang petani kopi Desa Sukawening mengatakan, dengan naiknya harga jual tersebut, tentunya membuat para petani sumringah.
Baca Juga: Pelatihan Kelembagaan Kelompok Petani Kopi di Rajadesa Ciamis
Yoyo menyebut, pada tahun lalu, harga jual biji kopi hanya berkisar antara Rp 18.000-20.000/kilogramnya.
“Sedangkan harga jual biji kopi robusta saat ini berkisar antara Rp 65.000-70.000/kg. Harga ini naik hingga 29 persen, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” katanya Senin (15/7/2024).
Menurutnya, bahwa yang menentukan harganya naik atau tidaknya adalah dari kualitas kopi itu sendiri.
Apabila kopi petik campur atau kualitasnya asal-asalan, maka harga jualnya di kisaran Rp 65 ribu sampai Rp70 ribu per kilogramnya.
“Namun jika petiknya sudah merah, semua harga bisa mencapai Rp80.000 lebih per kilogramnya,” ujarnya.
Yoyo menjelaskan, meningkatnya kualitas kopi bukan hanya tergantung dari proses setelah panen saja. “Akan tetapi, tergantung dari perawatan dan bibit,” jelasnya.
Baca Juga: Shottime Coffee Ikut Kenalkan dan Kembangkan Kopi Lokal Ciamis
Lanjutnya menambahkan, mahalnya harga jual kopi robusta, diduga karena minat petani untuk menanam berkurang. Sehingga kuantitas dan stok pemasarannya semakin merosot dan langka.
“Mahalnya harga jual biji kopi siap giling saat ini yang jelas menjadi berkah, dan membuat petani sumringah,” pungkasnya. (Dji/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)