harapanrakyat.com,- Kelompok Tani (Poktan) Bojongnangka di Dusun Cisaar, RT 11, RW 03, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dirikan rumah atau sarang burung hantu untuk menjaga area pertanian dari serangan hama tikus.
Kegiatan Germas Rubuha (Gerakan Massal pembuatan Rumah Burung Hantu) tersebut langsung dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis. Jajaran BPP Kecamatan Pamarican juga ikut hadir dalam kegiatan Germas Rubuha tersebut.
Sekretaris Dinas Pertanian Ciamis Armina, STp., M.P., mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka program Dirjen Tanaman Pangan yang dinamakan Gerakan Masyarakat Pengendalian Rumah Burung Hantu.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara menyeluruh se-Indonesia dengan pusat kegiatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pembuatan rumah burung hantu ini juga dipantau secara daring dari setiap kabupaten/kota di Indonesia,” katanya, Sabtu (13/07/2024).
Menurut Armina, pembuatan Rumah Burung Hantu tersebut sehubungan merebaknya serangan tikus yang terjadi saat ini. Kegiatan ini diselenggarakan secara nasional diinisiasi oleh Dirjen dengan melibatkan seluruh kabupaten/kota.
“Kabupaten Subang saat ini sebagai tuan rumah, dimana masing-masing kabupaten saat ini disarankan untuk membuat 1 rumah burung hantu. Kebetulan untuk Kabupaten Ciamis lokasinya di Kecamatan Pamarican, Bojongnangka, Desa Kertahayu, dimana Poktan ini yang siap membuat rumah burung hantu secara swadaya,” terangnya.
Baca Juga: Tangani Stunting, Dinkes Ciamis Beri Perhatian Khusus pada Ibu Hamil
Target Satu Desa Satu Rumah Burung Hantu di Pamarican Ciamis
Kepala BPP Kecamatan Pamarican, Ani Alviah mengatakan, lokasi persawahan di wilayah Poktan Bojongnangka ini dalam beberapa waktu terakhir banyak diserang tikus. Sehingga pembuatan rumah burung hantu dipilih di Poktan Bojongnangka.
“Untuk mendirikan rumah burung hantu ini cara dan spek alatnya sudah diinformasikan langsung dari Irjen. Sehingga dari segi bentuknya ini semua sama dengan menggunakan material kayu bekas,” katanya.
Ani berharap dengan didirikannya rumah burung hantu bisa efektif mengusir tikus sawah.
“Dari hasil riset yang dilakukan oleh Dirjen, metode seperti ini tingkat keberhasilannya itu sangat tinggi. Sehingga saat ini program pembuatan rumah burung hantu tengah gencar dilakukan,” terangnya.
Ani menambahkan, pihaknya akan mengajak seluruh Gapoktan untuk mendirikan rumah burung hantu di setiap desa.
Baca Juga: HKP ke 52, Sinergi Pemkab Ciamis dan Petani Wujudkan Kemandirian Pangan
“Insya Allah untuk di wilayah kecamatan Pamarican, kami akan mengajak seluruh Gapoktan masing-masing desa untuk mendirikan rumah burung hantu. Minimal satu desa satu rumah burung hantu. Karena efektifitas satu burung hantu ini bisa menjaga hektaran area sawah dari serangan hama tikus,” tandasnya. (Suherman/R7/HR-Online/Editor-Ndu)