Hadits tentang makanan halal perlu untuk kita sebagai umat Muslim pahami dengan baik. Hal ini tentu agar apa-apa yang kita konsumsi setiap hari merupakan makanan dan minuman yang halal. Apapun itu, jika halal maka akan membawa keberkahan untuk kehidupan kita semua.
Baca Juga: Hadits Tentang Judi, Dilarang Keras dalam Islam
Dalam ajaran Islam, makanan dan minuman tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Konsumsi makanan halal bukan hanya masalah legalitas agama, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan dan spiritualitas seorang Muslim.
Hadits Tentang Makanan Halal dalam Islam
Rasulullah SAW menganjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan yang halal dan juga bergizi bagi umatnya. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Alquran dan hadits. Umat Muslim dilarang mengonsumsi makanan haram dan diharuskan makan makanan yang halal, yang diperoleh dan diolah sesuai dengan syariat Islam.
Kriteria Makanan Halal
Menurut Islamic Council of Victoria, konsep halal dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai dengan hukum Islam. Bagi umat muslim, makanan halal adalah yang diperoleh dan diolah sesuai dengan syariat Islam.
Dian Eka Mayasari, dalam bukunya “Sheffield Stories,” menjelaskan bahwa konsep halal dalam Islam mencakup beberapa aspek:
- Halal secara zatnya: Makanan yang tidak haram menurut Al Quran dan hadits. Contoh makanan yang jelas haram adalah bangkai, darah, dan daging babi.
- Halal cara memprosesnya: Penyembelihan hewan seorang muslim lakukan dengan menyebut nama Allah SWT, dengan pisau yang tajam untuk memastikan hewan mati dengan cepat dan minim rasa sakit.
- Halal cara memperolehnya: Makanan yang bukan hasil curian dan tidak mengandung bahan memabukkan.
Dalam bukunya “Makanan yang Halal & Haram,” Suryana memberikan contoh makanan dan minuman yang dianggap halal, seperti semua binatang air (termasuk ikan), belalang, makanan dari sari buah-buahan, serta minuman seperti air murni, minuman dari lebah, ASI, susu sapi, dan susu kambing.
Makna Halal dalam Islam
Hadits tentang makanan halal perlu untuk kita semua pahami lebih mendalam sebagai seorang Muslim. Kata “halal” memiliki arti boleh dan sesuai dengan hukum. Bagi umat Muslim, hukum memakan makanan halal merujuk pada Al Quran surat Al Baqarah ayat 172:
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kulu min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta’budụn
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
Ayat ini menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang baik dan halal sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Selain itu, Allah juga berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 168. Firman-Nya dalam surat tersebut agar manusia tidak mengikuti langkah setan dalam mengonsumsi makanan yang haram:
Arab latin: Yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi’ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum ‘aduwwum mubīn
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
Ayat ini mengingatkan umat manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik yang Allah sediakan di bumi. Ayat ini juga mengingatkan kita untuk menjauhi bisikan setan yang mengarah pada makanan haram.
Pentingnya Makanan Halal dan Bergizi
Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi tidak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik, tetapi juga spiritual. Rasulullah SAW bersabda bahwa mengonsumsi makanan yang tidak halal dapat menyebabkan doa seseorang tidak Allah SWT kabulkan.
Baca Juga: Hadits Tentang Ipar, Hikmah dan Cara Jaga Hubungan Baik
Hal ini telah Abu Huraira riwayatkan dalam hadits tentang makanan halal:
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul.
Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih.” (Al-Mu’minun; 51). Dan Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian.” (al-Baqarah: 172).
Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,” namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” (HR Muslim).
Hadits tentang makanan halal ini menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang haram tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada penerimaan doa dan ibadah seorang Muslim.
Dengan demikian, penting bagi setiap Muslim untuk memastikan bahwa makanan yang mereka konsumsi tidak hanya halal. Akan tetapi juga bergizi agar tubuh dan jiwa tetap sehat serta doa-doanya Allah SWT terima.
Hikmah Mengonsumsi Makanan Halal
Makanan halal merupakan makanan yang kita dapatkan dan olah sesuai dengan syariat Islam. Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi bukan hanya masalah kepatuhan terhadap agama, tetapi juga penting untuk kesehatan fisik.
Baca Juga: Hadits Tentang Larangan Marah, Meneladani Anjuran Rasulullah
Alquran dan hadits menggarisbawahi pentingnya memilih makanan yang halal dan baik, serta menghindari makanan haram. Hal ini karena dapat merusak kesehatan dan menghalangi doa kita Allah SWT terima. Oleh karenanya, inilah pentingnya mengetahui hadits tentang makanan halal bagi seorang Muslim agar ingat bahwa kehalalan itu nomor satu. (R10/HR-Online)
