harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat,akan mengupayakan agar air di bendungan Leuwikeris ditampung di Situ Leutik. Upaya tersebut untuk pemanfaatan air Situ Leutik, agar mengairi area persawahan tadah hujan di Desa Cibeureum dan wilayah sekitarnya.
Pemanfaatan air Situ Leutik untuk area persawahan tersebut, setelah Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati, bersama Forkopimda meninjau ke Bendungan Leuwikeris pada Senin, 24 Juni 2024 lalu.
Sekda Kota Banjar, Soni Harison mengatakan, berdasarkan informasi dari Kasater, Presiden Jokowi rencananya akan meresmikan bendungan Leuwikeris Agustus mendatang.
“Saat ini, bendungan informasinya masih dalam proses persiapan dan pengisian air hingga 25 hari ke depan,” katanya usai acara di halaman Setda Kota Banjar, Senin (1/7/2024).
Baca Juga: Situ Leutik Belum Bermanfaat untuk Petani, Akademisi: Harus Disikapi Serius Pemkot Banjar
Pihaknya juga sudah berbincang-bincang dengan Kasatker Bendungan Leuwikeris, terkait pemanfaatan air ke Situ Leutik untuk mengairi area persawahan di Banjar. Yaitu dengan cara dibuatkan saluran khusus.
“Kami Forkompinda sudah berbincang-bincang dengan Kasatker bendungan. Jadi kita mengharapkan bahwa nantinya ada semacam saluran khusus, agar air ditampung ke Situ Leutik,” katanya.
Apa Manfaat Air Bendungan Leuwikeris untuk Masyarakat Kota Banjar?
Lanjutnya menjelaskan, nantinya saluran khusus berupa pipa tersebut, akan berfungsi untuk mengalirkan air dari Leuwikeris. Kemudian air tersebut ditampung di Situ Leutik.
Ketika itu terealisasi, maka air dari Leuwikeris bisa mengairi area pesawahan yang ada di wilayah Banjar Barat. Meliputi Desa Cibeureum, Jajawar, Balokang sampai daerah Pamongkoran.
Pemanfaatan air untuk area persawahan wilayah Banjar barat tersebut, karena untuk wilayah Banjar timur sudah teraliri air jaringan saluran irigasi dari BBWS Citanduy.
Baca Juga: Air Situ Leutik Kota Banjar Disebut Tak Cukup untuk Sawah Tadah Hujan, Menunggu Leuwikeris
Sehingga, keberadaan bendungan Leuwikeris dapat membawa dampak positif untuk masyarakat Kota Banjar. Khususnya bagi para petani dari yang semula misalnya hanya satu kali panen, nanti bisa menjadi dua kali panen atau bahkan tiga kali panen.
“Kemarin sudah diukur elevasinya, nanti mainnya itu gravitasi. Jadi untuk mengaliri air dari bendungan Leuwikeris, dipasang pipa dengan daya kurang lebih 100 liter per detik,” jelasnya.
Warga dan Pemerintah Desa Cibeureum, saat ini masih menanti pemanfaatan air Situ Leutik, untuk membantu meningkatkan produksi hasil pertanian para petani sawah tadah hujan. Terutama saat musim kemarau melanda.
Menurut warga setempat, Abdurrohman, biasanya hanya 1 kali panen dalam setahun. Namun jika memang air di Situ Leutik benar-benar lancar, maka produksi padi akan meningkat menjadi 2 kali panen dalam setahun.
“Harapan kami, dari pemerintah kota bisa membantu supaya air Situ Leutik itu bisa mengaliri area persawahan,” harapnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)